Pahala Mansyuri Ditunjuk Menjadi Dirut Garuda Indonesia

Adhitya Himawan Suara.Com
Kamis, 13 April 2017 | 06:51 WIB
Pahala Mansyuri Ditunjuk Menjadi Dirut Garuda Indonesia
Direktur Finance & Treasury Bank Mandiri Pahala N. Mansury ditunjuk menjadi Dirut Garuda Indonesia. [Suara.com/Adhitya Himawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Arif menambahkan, "Selama dua tahun memimpin Garuda Indonesia, sungguh suatu kepercayaan yang luar biasa bagi saya untuk bisa mengantarkan garuda indonesia seperti sekarang ini. Memang bukan hal yang mudah ditengah situasi yang penuh dengan ketidakpastian dan kerasnya tantangan global yang mengelilingi industri penerbangan saat ini. Namun demikian, optimisme, kerja keras dan niatan untuk selalu memberikan yang terbaik akan membuka jalan bagi kesuksesan dan keberhasilan untuk Garuda Indonesia".

"Sama seperti filosofi "Sky Beyond" dan "Sincerity" yang telah menjadi pedoman kita bersama, saya berharap dan sangat percaya bahwa penunjukkan direksi Garuda Indonesia yang baru, tentunya akan membawa Garuda Indonesia terbang lebih tinggi," tutup Arif. 

Sementara itu, sesuai dengan agenda yang telah ditetapkan, RUPST Garuda yang dilaksanakan pada hari ini, secara umum telah menyetujui beberapa hal sebagai berikut :

Persetujuan Laporan Tahunan Perseroan Tahun Buku 2016, Pengesahan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Perseroan serta Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, sekaligus pemberian pelunasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan selama Tahun Buku 2016;Persetujuan Penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk Tahun Buku 2016;Penetapan Remunerasi (Gaji/Honorarium, Fasilitas dan Tunjangan) Tahun Buku 2017 serta Tantiem Tahun Buku 2016 bagi Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan;Penunjukan Kantor Akuntan Publik Untuk Mengaudit Laporan Keuangan Perseroan serta Laporan Keuangan Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Perseroan Tahun Buku 2017;Pelimpahan Kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk melaksanakan peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan dalam rangka pelaksanaan Program Management and Employee Stock Option Plan (MESOP);Laporan Penggunaan Dana Penawaran Umum Saham Perdana;Perubahan Pasal Empat Anggaran Dasar Perseroan ;Pengukuhan Pemberlakuan Peraturan Menteri BUMN No. PER-03/MBU/12/2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri BUMN No. PER-09/MBU/07/2015 tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara.Susunan pengurusan perseroan

Baca Juga: Kementerian BUMN Rombak Dewan Direksi Garuda Indonesia

Melalui strategi bisnis jangka panjang “Sky Beyond”, Garuda Indonesia group berhasil mempertahankan kinerja positif sepanjang tahun 2016 dengan mencatatkan laba bersih sebesar 9,36 juta dolar AS atau setara Rp124,5 miliar (kurs Rp13.300 per dolar AS) hingga akhir tahun dan mengangkut 35 juta penumpang baik Garuda Indonesia dan Citilink Indonesia.

Sepanjang tahun 2016,  frekuensi penerbangan Garuda Indonesia juga meningkat 9,89 persen menjadi 274.969 penerbangan dari total 249,974 penerbangan tahun 2015. Peningkatan frekuensi penerbangan tersebut sejalan dengan upaya perusahaan melakukan ekspansi jaringan penerbangan baik domestik maupun internasional.

Sementara itu, Garuda Indonesia Group juga berhasil mencatatkan peningkatan sekor pendapatan lainnya yang terdiri dari komponen ancillary revenue, pendapatan sektor strategic business unit (SBU), hingga sektor subsidiaries lainnya dengan capaian sebesar 392 juta dolar AS meningkat 13,7 persen dibandingkan tahun 2015 lalu sebesar 344,6 juta dolar AS.

Kinerja operasional Garuda Indonesia dalam hal tingkat ketepatan waktu penerbangan (OTP – On Time Performance) pada 2016 mencapai  89,51 persen atau naik dari tahun sebelumnya 88 persen yang diperoleh ditengah tantangan pengembangan infrastruktur operasional penerbangan seperti migrasi pelayanan penerbangan domestik ke Terminal 3 yang baru di Bandara Soekarno-Hatta hingga faktor cuaca yang bersifat force majeur. Sementara itu, rata-rata tingkat keterisian penumpang sepanjang tahun 2016 tercatat sebesar 73,1 persen sedangkan  Citilink sebesar 76,8 persen.

Mengenai perkembangan bisnis kargo, Garuda Indonesia berhasil meningkatkan jumlah angkutan kargo menjadi 415,824 ton kargo, atau meningkat 18,22 persen dari tahun 2015 yang mencapai 351,724 ton. Secara keseluruhan jumlah pendapatan pasar kargo pada 2016 tercatat 219,15 juta dolar AS, atau meningkat 16,65 persen dibandingkan tahun 2015 sebesar 187,87 juta dolar AS.

Selama tahun 2016, Garuda Indonesia Group juga melakukan penambahan kapasitas penerbangan sebagai bagian dari program pengembangan revitalisasi armada dengan mendatangkan 17 pesawat, yaitu terdiri dari empat pesawat ATR 72-600, empat  pesawat A330-300, satu pesawat B777-300ER, dan delapan pesawat A330-200. Dengan demikian, hingga akhir tahun 2016, Garuda Indonesia Group mengoperasikan sebanyak 196 pesawat dengan rata-rata usia pesawat mencapai 4,6 tahun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI