Suara.com - Total nilai barang atau inventori yang sudah tersimpan dalam Pusat Logistik Berikat selama setahun terakhir mencapai Rp1,16 triliun.
Mendengar laporan tersebut menteri keuangan Sri Mulyani mengaku kurang puas. Pasalnya angka tersebut masih sangat kecil dan berpotensi dapat dikembangkan.
"Angkanya masih bayi. Menurut saya masih perlu dibuat menjadi angka besar. Jadi jangan senang dulu," kata Ani di kantor Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (12/4/2017).
Melihat hal tersebut, Ani meminta kepada Ditjen Bea dan Cukai agar meningkatkan PLB Indonesia. Pasalnya, Ani menginginkan Pusat Ligistik Berikat Indonesia, bisa menjadi hubungan seAsia-Pasifik. Ani akan menagih pekerjaan rumah itu pada enam ke depan.
"Jadi, tolong dilihat PR dari saya ini sebagai hadiah untuk ulang tahun PLB ini," ujarnya.
Menurut Ani, jika dibandingkan dengan negara tetangga, industri logistik Indonesia dapat dikatakan kalah bersaing dan belum bisa menjadi hubungan logistik di kawasan Asia Pasifik.
Oleh sebab itu, Ani berharap hal tersebut bisa segera terwujud. Ia meminta para pelaku usaha dan pengurus Pusat Logistik Berikat, untuk memberikan pekerjaan rumah bagi dirinya agar bisa mewujudkan mimpi tersebut. Yakni, mampu bersaing dengan pusat logistik negara tetangga.