Lebih jauh kata Menaker, Pemerintah Indonesia juga terus mendorong partisipasi aktif dari kalangan swasta dan pemerintah daerah untuk berinventasi dan bekerja sama dalam mengembangkan pelatihan kerja yang dilakukan oleh BLK-BLK yang terdapat di seluruh Indonesia. “Selain itu, kami juga menjalin kerjasama internasional, baik secara bilateral, regional maupun multilateral dalam upaya pengembangan pelatihan vokasi,“ ujarnya.
Menaker Hanif mengatakan sebagai akibat dari kebebasan arus barang dan jasa secara global, kondisi pasar kerja saat ini telah menjadi semakin kompetitif. Tingginya kompetisi tenaga kerja di pasar kerja, menuntut masing-masing negara untuk dapat menyiapkan tenaga kerjanya agar mampu bersaing apabila negara tesebut tidak ingin angka penganggurannya menjadi semakin tinggi.
"Negara anggota OKI juga menyambut positif proposal Pemerintah Republik Azerbeijan untuk membentuk The Organisation of Islamic Cooperation (OIC) Labour Centre yg berlokasi di Baku, Azerbeijan," tambah Hanif.
OIC Labour Centre akan menjadi Pusat Ketenagakerjaan negara-negara OKI yang diharapkan akan terus mengupdate dan mengupayakan perlindungan TK Migran, pengembangan skills untuk kaum muda, riset-riset ketenagakerjaan yang disesuaikan dengan dinamika pasar kerja dunia.
Baca Juga: Pemerintah Berencana Tambah Atase Ketenagakerjaan