Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar pameran produk dan jasa perbankan syariah Expo iB Vaganza Medan 2017 di Plaza Medan Fair, Medan, Sumatera Utara, untuk semakin mengenalkan dan mendekatkan masyarakat dengan produk dan jasa layanan perbankan syariah.
Acara yang diselenggarakan mulai Jumat (7/4/2017 hingga Minggu (9/4/2017), juga diharapkan bisa mendorong sinergi perbankan syariah dengan Pemerintah Daerah, khususnya di Sumatera Utara melalui berbagai bentuk kerjasama antara lain, pembiayaan UMKM, produk tabungan Bank Syariah untuk siswa SD dan SMP serta jasa perbankan syariah lainnya seperti pembayaran listrik, air, telpon, pembelian tiket, dan Zakat Infaq Sodaqoh (ZIS).
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad dalam sambutan pembukaan acara ini menekankan pentingnya industri keuangan syariah khususnya perbankan syariah untuk mengambil peranan dalam sektor perekonomian masyarakat yang semakin cepat pertumbuhannya.
Baca Juga: Al Azhar dan Bank Indonesia Hadirkan Program Nasional E-eksis
“Sosialisasi dan edukasi ke publik mengenai produk serta jasa layanan keuangan syariah yang semakin beragam dan bermanfaat besar bagi masyarakat harus terus dikenalkan, sekaligus meningkatkan akses masyarakat ke sektor keuangan sesuai dengan program literasi keuangan Pemerintah,” kata Muliaman.
Kegiatan expo iB Vaganza ini merupakan salah satu strategi OJK untuk memberikan pengalaman langsung kepada masyarakat berinteraksi dengan industri perbankan syariah, merasakan layanan dan manfaat produk perbankan syariah yang sudah SAMA BAGUSNYA, SAMA LENGKAPNYA, SAMA MODERNNYA dengan bank konvensional, DAN PASTINYA SYARIAH LEBIH BERKAH.
Pelaksanaan Expo iB Vaganza Medan ini terselenggara atas kerjasama Departemen Perbankan Syariah OJK dan perkumpulan Marketing Communication perbankan syariah nasional yang tergabung dalam Forum iB Markom.
Kota Medan dipilih sebagai kota kedua pelaksanaan rangkaian Expo iB Vaganza 2017, setelah sebelumnya diadakan di kota Kediri. Kota Medan dipilih kembali sebagai kota terlaksananya Expo iB Vaganza di tahun ini melihat potensi pasar yang relatif terbuka lebar sebagai pusat administrasi pemerintahan, pusat industri, pusat jasa pelayanan keuangan, pusat komunikasi, pusat akomodasi kepariwisataan, serta berbagai pusat perdagangan regional dan internasional.
Data OJK per Januari 2017, secara nasional industri perbankan syariah terdiri dari 13 Bank Umum Syariah, 21 Unit Usaha Syariah yang dimiliki oleh Bank Umum Konvensional dan 166 BPRS dengan total aset Rp356,50 triliun dengan pangsa pasar sebesar 5,13 persen.
Sementara, total asset perbankan syariah di Wilayah Sumatera Utara mencapai Rp12,14 triliun dengan pangsa pasar sebesar 4,55 persen.