PLN Segera Lanjutkan 23 Proyek Pembangkit yang Mangkrak

Adhitya Himawan Suara.Com
Kamis, 06 April 2017 | 15:01 WIB
PLN Segera Lanjutkan 23 Proyek Pembangkit yang Mangkrak
Direktur Utama PLN, Sofyan Basir dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (5/4/2017). [Suara.com/Adhitya Himawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyatakan pihaknya telah menerima hasil audit yang dilakukan oleh Badan Pengawasan Keuangan Pembangunan (BPKP) terkait 34 proyek pembangkit listrik yang mangkrak. Mengacu hasil audit BPKP, PLN akan melanjutkan 23 proyek pembangkit yang sempat mangkrak dan akan menterminasi 11 proyek sisanya.

"Itu sudah disepakati BPKP," ujar Sofyan saat konferensi pers, di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Rabu (5/4/2017).

PLN menyatakan kelanjutan proyek-proyek yang mangkrak ini akan segera dilakukan. PLN menargetkan 23 pembangkit diantaranya dapat beroperasi seluruhnya pada akhir 2018. Namun, tidak menutup kemungkinan adanya pembangkit yang akan selesai lebih dahulu.

Mantan Dirut BRI tersebut menyatakan 11 proyek sisanya pun sudah mendapat persetujuan dari BPKP untuk diterminasi. Ada berberapa alasan yang mendasari keputusan menghapus proyek tersebut. Pertama, ada beberapa proyek pembangkit yang memang belum dikerjakan sama sekali.

Baca Juga: Belanja Modal PLN Tahun Ini Capai Rp120 Triliun

Kedua, ada beberapa pembangkit yang belum diberikan uang muka untuk pembangunannya oleh PLN. Sofyan memastikan, 11 proyek yang diterminasi ini belum ada uang yang dikeluarkan. Karena, kalau sampai sudah ada uang yang dikeluarkan, maka, PLN bisa dipermasalahkan secara hukum.

Ketiga, ada beberapa pembangkit yang lokasinya sudah dipindahkan. Sehingga, tidak perlu lagi melanjutkan di lokasi sebelumnya. Keempat, ada beberapa wilayah yang tadinya mau dibangun, tetapi tidak jadi dilaksanakan lantaran PLN sudah menarik transmisi ke wilayah tersebut, sehingga sudah bisa dialiri listrik.

"Misalnya dulu mau bangun PLTU di Papua yang lokasinya berada di pinggir laut. Nah itu sekarang tidak lagi diperlukan karena kami tarik transmisinya sampai ke pinggir laut itu," ujar Sofyan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI