Nilai saham Indonesia naik di hari Rabu (29/3/2017) dengan IHSG menutup 0,93 persen lebih tinggi di tengah-tengah membaiknya sentimen ekonomi Indonesia. Kekhawatiran yang meningkat akan kebijakan ekonomi Trump melemahkan Dolar yang akhirnya mendorong mata uang pasar negara berkembang dan menghilangkan ketakutan akan terjadinya capital outflow.
"Dengan sedikit kekhawatiran bahwa penghilangan kebijakan proteksionisme Trump menjadi kenyataan akibat kemunduran yang terjadi baru-baru ini, negara-negara berkembang kemungkinan mendapatkan dorongan awal yang dapat memajukan IHSG. Trader teknis dapat mengamati bagaimana pasangan mata uang USD-IDR bergerak ke angka 13300 dan dengan Dolar yang lemah berpotensi membuka jalan hingga menuju angka 13280," kata Lukman Otunuga, Riset Analis Forextime dalam keterangan tertulis, Senin (3/4/2017).
Tak menentunya Sterling sehubungan EU menerima pengumuman Brexit
Sterling menunjukkan tingkat mengambang yang meledak-ledak sepanjang sesi trading di pada pertengahan minggu lalu dimana harga-harga bergerak dahsyat antara loss dan gain karena kecemasan meningkat setelah terjadinya Brexit. Dengan kondisi para investor yang tegang dikarenakan Inggris secara resmi keluar dari Uni Eropa, Sterling akan merasakan akibat jangka panjang karena ketidakpastian yang cenderung mengikuti sentimen.
Baca Juga: Forextime Sebut Rupiah Melemah Pasca Pidato Trump
Walaupun Sterling diperdagangkan tinggi setelah pencetusan resmi Article 50, perlu diingat bahwa ketakutan yang kuat terhadap Brexit tetap ada dengan EU meminta UU Brexit sebesar £50 milyar, memperburuk keadaan yang berpotensi mengalami komplikasi di tahap awal dari negosiasi.
Sementara sebagian besar menyarankan bahwa Brexit sudah diberi harga, pasar mungkin dihargai dengan awal yang tidak bagus di masa depan, terutama jika Sterling berhasil menemukan kekagetan yang merugikan di tengah-tengah meningkatnya situasi ketidakpastian. Terdapat kemungkinan besar perkembangan Brexit menentukan di mana Sterling diperdagangkan untuk jangka waktu menengah dan panjang dengan fundamental ekonomi hampir menjadi nomor dua.
"Dengan ketakutan akan Brexit yang mendalam, melemahnya Sterling dapat menjadi tema berulang yang bergerak mendapatkan upside gain terbatas," ujar Lukman.
Indeks Dollar membidik 100.00
Dollar mengarah tepat pada serangan di Selasa dengan uang kertas bergerak naik dari posisi rendah selama 4 bulan setelah Federal Reserve secara resmi mengindikasikan kenaikan kurs lebih banyak di tahun ini. Momentum positif terjadi dengan adanya percaya diri konsumen yang kuat di bulan Maret, yang melonjak ke tingkat paling tinggi dalam lebih dari 16 tahun.
Kenyataan bahwa investor tetap optimis tapi berhati-hati terhadap kebijakan ekonomi Donald Trump yang pro-pertumbuhan walaupun baru saja terdapat kemunduran dapat menawarkan dukungan terhadap Dolar. Sementara meningkatnya sentiment terhadap ekonomi AS dapat diartikan sebagai tanda positif terhadap Dolar dalam jangka panjang, ketidakpastian yang membayangi Donald Trump masih cukup untuk membatasi gain dalam jangka pendek.
Bintang Komoditi – WTI Crude
Pasar minyak bumi mendapatkan sedikit dorongan di hari Selasa dengan WTI Crude perlahan mencapai $48.80 setekah distribusi pasokan di Libya dan spekulasi OPEC akan memperpanjang pemotongan hasil memikat para bullish untuk melakukan buying. Walaupun ada pergerakan positif baru-baru ini, harga minyak bumi tetap bergantung pada kerugian karena kelebihan pasokan, dan juga optimisme yang benghilang dengan cepat terhadap efektifitas pemotongan pasokan OPEC yang membatasi gain.
Sementara spekulasi dapat memuncak dikarenakan kartel memperpanjang kesepakatan pemotongan transaksi dalam rangka menstabilisasikan pasar minyak bumi yang jenuh, kemunculan kembali serpihan minyak AS dapat menahan aksi-aksi kartel. Penambahan pada leporan inventori minyak mentah yang tertunda malam ini dapat membahayakan pasar minyak pada resiko kerugian karena masalah kelebihan pasokan menghantui ketertarikan investor lebih jauh lagi.