Suara.com - Di era digital seperti ini, memang kehadiran website untuk memberikan informasi sungguh sangat dibutuhkan. Termasuk bagi perusahaan real estate atau pun pengembang, guna menggejot penjualan, mereka pun akhirnya membat website real estate.
Namun, ternyata memang membuat website real estate tidak semudah yang dibayangkan. Nah, berikut ini adalah beberapa kesalahan yang dilakukan oleh perusahaan real eastate saat membuat website yang dirangkum oleh situs jual beli properti Lamudi.
Tidak ada konten
Baca Juga: 5 Hal yang Harus Anda Tahu Sebelum Berinvestasi dalam Real Estate
Google Panda menjadi semacam pengingat bagi bisnis online. Program ini bisa mengurutkan dan me-rating website dari yang terburuk hingga yang terbaik. Website yang tidak memproduksi konten user-friendly akan berada di rank lebih rendah daripada website yang memproduksi konten baru secara reguler. Lalu, konten apa yang bagus menurut Google Panda? Konten yang berupa infografis akan membuat skor web lebih tinggi. Selain itu, konten yang terlalu banyak menggunakan keyword agar terlacak juga malah akan membuat laman Anda berskor rendah karena terlihat tidak natural.
Posting konten duplikat
Bila Anda terus-menerus posting konten duplikat, tentu saja Google akan mengetahui hal itu karena algoritma terbaru Google mampu mengidentifikasi dan menghukum website yang melakukan duplikat. Maka dari itu, lebih baik merekrut tim SEO konten handal yang akan mengupdate artikel secara reguler untuk menjaga rank website tetap tinggi dan terlihat oleh orang banyak.
Bad link
Google juga mengetahui apakah website Anda terlalu sering me-link ke laman yang buruk serta dipenuhi oleh spam. Bahkan tindakan tersebut akan berakibat fatal, yaitu website bisa dibanned secara permanen. Cara untuk menghindari hal itu adalah tulis dan posting konten yang sesuai dengan bisnis Anda dan letakkan juga link yang sesuai dengan bahasan artikel di dalamnya. Misalnya jika Anda menulis tentang teknologi pada bisnis real estate, maka link yang dimasukkan bisa menuju ke laman artikel Forbes Tech atau TechCrunch.
Baca Juga: 5 Hal yang Harus Anda Tahu Sebelum Berinvestasi dalam Real Estate