Menteri Basuki menambahkan bahwa hingga kini kita baru memiliki 231 bendungan dengan kapasitas tampung 12 milyar meter kubik. Dengan pembangunan 49 bendungan baru kita akan menambah tampungan air besar 7 (tujuh) milyar meter kubik.
Kita pun tengah berupaya untuk meningkatkan akses terhadap layanan air bersih dari 72 persen saat ini menuju 100 persen, serta akses terhadap layanan pengolahan air limbah yang masih berkisar 62 persen.
Menteri Basuki berharap Pemerintah RRT dapat memberikan dukungan keahlian maupun pendanaan dalam percepatan pencapaian target tersebut diatas. Kerjasama dengan Pemerintah RRT pernah dilakukan sebelumnya dalam pembangunan Waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang dengan kapasitas tampung 1 milyar meter kubik.
Dalam pertemuan selama 2 jam tersebut Menteri SDA RRT didampingi jajarannya, antara lain Direktur Jenderal Kerjasama Internasional, Sains dan Teknologi Liu Zhiguang, Direktur Jenderal Perencanaan dan Program Wang Annan, Direktur Jenderal Irigasi, Drainase dan Air Bersih Perdesaan Wang Aiguo, serta Direktur Jenderal Pengendalian Banjir dan Kekeringan Li Kungang.
Baca Juga: Kementerian PUPR Sosialisasikan UU Jasa Konstruksi di Batam
Sementara Menteri Basuki didampingi oleh Direktur Jenderal Sumberdaya Air Imam Santoso, Staf Khusus Menteri PUPR Firdaus Ali, Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja dan Kasubdit Data dan Informasi Ditjen SDA Ismail Widadi.
Pada Jumat (31/3/2017), Menteri Basuki dijadwalkan untuk mengunjungi bendungan terbesar di dunia, yakni Bendungan Three Gorges yang dibangun selama 12 tahun dengan kapasitas tampung 700 Milyar Meter Kubik sebagai bendungan yang diperuntukkan bagi pengendalian banjir di Sungai Yangtse dan pembangkitan listrik sebesar 22.000 MW. Bauran energi nasional RRT didukung hampir 30% dari energi terperbarukan dari pembangkit tenaga air.