Ketua BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bidang Organisasi, Anggawira menyebut DP 0 Rupiah yang diusung oleh paslon cagub cawagub Anies Baswedan- Sandiaga Uno patut diapresiasi. Pasalnya, program ini memberikan kesempatan bagi generasi muda di Jakarta untuk memiliki rumiah hunian yang layak di Ibu Kota.
“Generasi milineal saat ini terancam tidak bisa mencicil atau membeli rumah di Jakarta karena pendapatan rata- rata mereka tidak sebanding dengan kenakan harga tanah yang mencapai 15- 20 persen. Dan program 0 persen ini bisa menjadi solusi bagi mereka untuk mendapatkan rumah hunian yang layak di Ibu Kota,” ujar Anggawira di Jakarta, Sabtu (1/4/2017).
Namun, tidak semua masyarakat memiliki pandangan yang sejalan dengan Anggawira. Sejak pertama kali diluncurkan, program ini menuai krtitikan keras dari masyarakat khususnya para pendukung petahana. Mereka memandang program DP 0 persen ini mustahil dilakukan karena akan menelan 96,5 persen dana APBD DKI Jakarta 2017 atau sebesar Rp67,6 triliun dari total Rp70,191 triliun.
Menyikapi pernyataan tersebut, Anggawira menyatakan bahwa hal tersebut tidak benar. Menurutnya, program ini justru sangat membantu memberikan skema kredit berupa subsidi DP bagi masyarakat menengah kebawah yang sulit mendapatkan tempat tinggal.
“Kalau dibilang akan menghabiskan dana APBD DKI tentu saja tidak. Saya contohkan, untuk target penerima program sebanyak 50 ribu keluarga maka pemprov DKI akan menalangi DP sebesar Rp. 350 juta. Biaya tersebut, hanya 4% dari APBD DKI pertahunnya,” kata Anggawira menjelaskan.
Lagipula, sambungnya, DP yang ditalangi oleh Pemprov DKI tersebut pada akhirnya akan tetap kembali pada kas pemerintah karena konsumen akan tetap membayarnya lewat cicilan mereka. Anggawira menambahkan bagaimana kredit balon bisa diimplementasikan untuk mobil bekas.
"Sekarang banyak kredit balloon untuk mobil bekas. Ini bisa menjadi bagian untuk implementasi ke rumah nantinya," tutup Angga