Kementerian Sosial meluncurkan mobil e-Warong Program Keluarga Harapan (PKH) di Pendopo Bupati Kabupaten Mojokerto, Jawa timur, Sabtu (1/4/2017). Secara berkala, layanan dalam bentuk minibus tersebut akan berkeliling ke sejumlah desa melayani keluarga penerima manfaat (KPM) PKH.
"Tujuannya tak lain untuk memudahkan dan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Bila sebelumnya E-Warong menempati rumah dan sifatnya permanen, sekarang bisa mobile . Ini yang pertama di Indonesia," ungkap Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.
Khofifah menerangkan, mobil hasil inovasi Dinas Sosial Mojokerto dan Bank Negara Indonesia (BNI) tersebut menjual berbagai kebutuhan pangan seperti beras, gula, minyak, dan tepung dengan harga yang lebih murah. Di mobil tersebut, KPM juga bisa mencairkan bantuan sosial non tunai PKH.
Baca Juga: Mensos: Tidak Cuma Dibaca, Al-Quran Juga Harus Diamalkan
"Lebih praktis karena menerapkan sistem jemput bola. Mobil ini yang akan mendatangi KPM secara periodik," imbuhnya.
Menurut Khofifah, inovasi dinilai perlu untuk terus meningkatkan layanan kepada KPM. Terlebih penerima bansos PKH Non Tunai adalah masyarakat miskin dan baru kali pertama mengenal transaksi keuangan perbankan. Khofifah berharap, layanan mobil E Warong PKH di Mojokerto ini bisa ditiru oleh Kabupaten/Kota lain di Indonesia.
Selain menggunakan mobil e-Warong PKH, tambah Khofifah, penjangkauan juga dilakukan menggunakan BNI Layanan Gerak (BLG). BLG ini merupakan mobil layanan milik BNI yang dilengkapi dengan mesin ATM, terminal BNI Internet Banking, handset untuk menghubungi BNICall, serta didukung oleh customer service dan teller yang siap melayani aneka transaksi perbankan.
Dalam kesempatan tersebut, Mensos Khofifah juga menyalurkan bantuan sosial bagi Kabupaten Mojokerto senilai Rp139 miliar. Angka tersebut terbagi dalam berbagai jenis bantuan sosial antara lain program keluarga harapan (PKH), Kube, beras sejahtera (Rastra), Rutilahu, bantuan keserasian sosial, bansos Kube Jasa, bansos lansia, bansos disabilitas, dan bantuan e-warong.
Adapun jenis bansos yang memperoleh alokasi terbesar yakni beras sejahtera (Rastra) sebesar Rp88,9 miliar dengan sasaran sebanyak 64.878 keluarga.
Sementara itu, Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat mengatakan layanan e-warong merupakan program Kementerian Sosial Republik Indonesia untuk konversi dari subsidi pangan (beras miskin/raskin dan beras sejahtera/rastra) ke bantuan pangan berupa beras, minyak goreng, gula, dan tepung.