Suara.com - Pemerintah Cina yakin mampu mengerjakan proyek kereta berkecepatan tinggi rute Jakarta-Bandung, akan selesai tepat waktu pada akhir 2019. Pernyataan tersebut untuk menanggapi salah satu pemberitaan kantor berita asing bahwa proyek yang sempat menjadi rebutan antara Cina dan Jepang tersebut, berjalan lambat.
"Cina percaya diri dalam penyelesaian awal pembangunan dan pengoperasian kereta api. Ketika kami datang untuk menimbang proyek ini, maka lebih baik untuk mendengar kata-kata dari peserta proyek, yaitu kami dan Indonesia," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lu Kang dalam pernyataan pers, Jumat (31/3/2017).
Menurut sepengetahuannya, pekerjaan persiapan untuk pembangunan semua bagian proyek tersebut terus berjalan sesuai jadwal.
"Kereta api berkecepatan tinggi Jakarta-Bandung merupakan proyek sistematis yang besar. Prosedurnya berawal dari negosiasi kontrak, studi kepatuhan, desain rute, pembebasan lahan, survei lapangan, dan persiapan konstruksi. Untuk pembangunan semua bagian, penyelesaian dan pengoperasian, semua memakan waktu," paparnya.
Baca Juga: Ruhut Sindir Belum Jadi Pejabat, Sandiaga Sudah Mengatur Polisi
Menurut dia, bisa saja timbul masalah dari salah satu tahapan berikut yang sedikit menghambat pekerjaan.
"Namun sejak pembangunan bagian penting proyek itu dimulai tahun lalu, Cina dan Indonesia telah bekerja sangat erat untuk mendorong semua pekerjaan sebagai upaya terbaik mereka," tambahnya.
Lu menjelaskan bahwa kedua belah pihak saat ini saling berkonsultasi terkait kontrak dan perjanjian pinjaman untuk pengadaan teknis konstruksi (EPC).
"Sejauh yang kami tahu, kedua belah pihak akan segera menandatangani perjanjian ini dalam waktu dekat," ujarnya.
Ia melihat, proyek tersebut akan menjadi kereta api berkecepatan tinggi pertama di Indonesia dan bahkan di Asia Tenggara yang merupakan hasil kerja kerja sama praktis kedua negara.
Baca Juga: Ternyata Ini Tujuan Aksi Bela Al Quran 313 di Jakarta, Besok
"Proyek tersebut bermanfaat bagi kedua belah pihak. Kedua belah pihak bertekad untuk bekerja sama. Perusahaan dan lembaga keuangan dari kedua negara telah menjalin hubungan sangat dekat," pungkasnya. [Antara]
Kemenlu Cina Sanggah Proyek KA Cepat Jakarta-Bandung Lamban
Pemerintah Cina yakin mampu mengerjakan proyek kereta berkecepatan tinggi rute Jakarta-Bandung, akan selesai tepat waktu pada akhir 2019. Pernyataan tersebut untuk menanggapi salah satu pemberitaan kantor berita asing bahwa proyek yang sempat menjadi rebutan antara Cina dan Jepang tersebut, berjalan lambat.
"Cina percaya diri dalam penyelesaian awal pembangunan dan pengoperasian kereta api. Ketika kami datang untuk menimbang proyek ini, maka lebih baik untuk mendengar kata-kata dari peserta proyek, yaitu kami dan Indonesia," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lu Kang dalam pernyataan pers, Jumat (31/3/2017).
Menurut sepengetahuannya, pekerjaan persiapan untuk pembangunan semua bagian proyek tersebut terus berjalan sesuai jadwal.
"Kereta api berkecepatan tinggi Jakarta-Bandung merupakan proyek sistematis yang besar. Prosedurnya berawal dari negosiasi kontrak, studi kepatuhan, desain rute, pembebasan lahan, survei lapangan, dan persiapan konstruksi. Untuk pembangunan semua bagian, penyelesaian dan pengoperasian, semua memakan waktu," paparnya.
Menurut dia, bisa saja timbul masalah dari salah satu tahapan berikut yang sedikit menghambat pekerjaan.
"Namun sejak pembangunan bagian penting proyek itu dimulai tahun lalu, Cina dan Indonesia telah bekerja sangat erat untuk mendorong semua pekerjaan sebagai upaya terbaik mereka," tambahnya.
Lu menjelaskan bahwa kedua belah pihak saat ini saling berkonsultasi terkait kontrak dan perjanjian pinjaman untuk pengadaan teknis konstruksi (EPC).
"Sejauh yang kami tahu, kedua belah pihak akan segera menandatangani perjanjian ini dalam waktu dekat," ujarnya.
Ia melihat, proyek tersebut akan menjadi kereta api berkecepatan tinggi pertama di Indonesia dan bahkan di Asia Tenggara yang merupakan hasil kerja kerja sama praktis kedua negara.
"Proyek tersebut bermanfaat bagi kedua belah pihak. Kedua belah pihak bertekad untuk bekerja sama. Perusahaan dan lembaga keuangan dari kedua negara telah menjalin hubungan sangat dekat," pungkasnya. [Antara]