PT Bank Sahabat Sampoerna (”Bank Sampoerna”) menutup tahun 2016 dengan pencapaian yang cukup menggembirakan meskipun situasi dunia perbankan masih belum sepenuhnya pulih. Hal ini dapat dilihat dari kinerja Bank Sampoerna yang masih terus konsisten meningkatkan peran intermediasi bank sehingga penyaluran kredit dan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) meningkat masing-masing sebesar 22 persen dan 25 persen secara year on year.
Penyaluran kredit tercatat sebesar Rp5,8 triliun pada akhir Desember 2016 dibandingkan dengan akhir tahun 2015 yang hanya sebesar Rp4,7 triliun. Demikian pula dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun tercatat sebesar Rp.6,2 triliun dibanding akhir tahun 2015 yang hanya sebesar Rp.5,0 triliun.
”Saya optimis melihat pertumbuhan Bank Sampoerna yang berkualitas dengan didukung manajemen risiko pengelolaan portofolio pinjaman yang tetap terukur. Dengan demikian, kepercayaan nasabah dan masyarakat kepada Bank Sampoerna di masa yang akan datang diharapkan akan terus bertambah”, ujar Ali Rukmijah, Direktur Utama Bank Sampoerna dalam keterangan resmi, Selasa (28/3/2017).
Baca Juga: Bank Sahabat Sampoerna Resmikan KCP Baru di Kelapa Gading
Dari total portofolio pinjaman yang meningkat sebesar 22 persen, sekitar 70 persen disalurkan kepada usaha di sektor Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), sedangkan sisanya disalurkan kepada non-UMKM sebesar 29 persen dan BPR sebesar 1 persen. Walaupun ekspansi penyaluran kredit terus meningkat, Bank Sampoerna tetap mampu menjaga kinerja manajemen risiko. Hal ini dapat dilihat dari angka NPL net yang berada di tingkat 2,7 persen, di bawah ketentuan dari regulator sebesar 5,0 persen.
Peningkatan penyaluran kredit tersebut diikuti dengan peningkatan Total Aset. Per Desember 2016, Total Aset Bank Sampoerna tercatat sebesar Rp7,5 triliun meningkat 22 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya sebesar Rp.6,2 triliun.