Melinda Gates akan Bantu Keuangan Inklusif di Indonesia

Jum'at, 24 Maret 2017 | 23:32 WIB
Melinda Gates akan Bantu Keuangan Inklusif di Indonesia
Presiden Jokowi bertemu Melinda Gates di Jakarta. [Foto Laily Rachev - Biro Pers Setpres]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Melinda Gates juga melihat pelaksanaan program keluarga berencana di Indonesia yang dianggap cukup berhasil dan inovatif. "Yang melibatkan para tenaga kesehatan yang dilengkapi komputer tablet untuk dapat melayani lebih baik para ibu-ibu terutama di daerah pedesaan dan terpencil," tutur Sri Mulyani.

Selain itu, The Bill & Melinda Gates Foundation menginginkan agar warga negara Indonesia yang memiliki rekening tabungan terus bertambah yang semula hanya 36 persen menjadi 75 persen. Mengingat saat ini Indonesia telah mencanangkan program strategi nasional tentang keuangan inklusif dan juga membentuk suatu Dewan Nasional Keuangan Inklusif.

"The Bill and Melinda Gates melihat strategi nasional Presiden tersebut sebagai suatu kemajuan yang luar biasa diantara negara-negara lain sehingga dari negara-negara yang mereka bantu Afrika, Latin Amerika, terpilih delapan negara yang menjadi prioritas mereka termasuk Indonesia," ucap Inke Maris.

Oleh karena itu, Bill and Melinda Gates bertekad membantu pemerintah Indonesia untuk mengembangkan program keuangan inklusif ke seluruh daerah di Tanah Air. Namun, pengembangan tersebut harus disesuaikan dengan arah perkembangan perbankan nasional.

Baca Juga: Jokowi: Generasi Cerdas Kunci Menangkan Persaingan Antar Negara

"Inilah bantuan yang ditawarkan oleh The Bill and Melinda Gates," ujar Inke.

Untuk diketahui, keuangan inklusif memiliki tujuan agar masyarakat pedesaan yang jauh dari kebiasaan, yang jauh dari cabang-cabang bank bisa mengakses dan bisa menjadi nasabah melalui mobile phone atau melalui agen-agen. Bahkan saat ini sejumlah negara di Asia telah menjalankan program keuangan inklusif sehingga Indonesia bisa belajar dari negara-negara tersebut.

"Kalau di Asia, Bangladesh, India, Pakistan, Afrika, Nigeria, Uganda, mereka sudah lebih dulu daripada Indonesia menjalankan keuangan (inklusif). Jadi mungkin (Indonesia) juga bisa belajar dari negara-negara tersebut," ucap Inke.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI