Hindari Jebakan Betmen Ini Kalau Mau Sukses Berbisnis

Angelina Donna Suara.Com
Jum'at, 24 Maret 2017 | 20:28 WIB
Hindari Jebakan Betmen Ini Kalau Mau Sukses Berbisnis
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Saat ingin membuka usaha jelas ingin meraih kesuksesan. Realitanya banyak yang tumbang di tengah jalan lantaran banyak jebakan.

Umumnya, jebakan ini menjerat pebisnis pemula yang belum banyak pengalaman di dunia usaha. Tapi bukan berarti yang sudah lama berbisnis bisa menghindari jebakan betmen ini.

Berikut ini jebakan yang sering bikin impian sukses berbisnis kandas:

Terlalu nekat langsung buka
Bob Sadino pernah bilang bahwa bisnis yang bagus itu yang langsung dijalankan. Tapi bukan asal buka. Seringnya modal menghambat niat buka bisnis bukan tanpa alasan.

Pikirkan dulu modal yang sekiranya kuat untuk menopang bisnis. Selain untuk membuka, modal paling gak tersedia untuk kegiatan operasional 2-3 bulan ke depan, syukur-syukur sampai 1 tahun.
Ini gunanya untuk menghindari bisnis macet di jalan karena belum memenuhi target jumlah pelanggan.

Terlalu ingin tampil beda
Tampil beda itu penting agar bisa menonjol daripada yang lain. Namun bukan asal tampil beda. Harus logis mempertimbangkan selera pasar, dan bujet bisnis.
Misalnya buka warung martabak, telur diganti telur puyuh. Mungkin terkesan beda, tapi kandungan kolesterol telur puyuh adalah yang tertinggi dibanding bebek, dan ayam.

Pembeli yang paham pasti akan mikir. Apalagi dalam satu porsi martabak butuh banyak telur puyuh, yang ukurannya kecil-kecil. Bisa-bisa bujet untuk telur melebihi gaji karyawan.

Terlena kesuksesan sementara
Saat bisnis mulai menunjukkan hasil, jangan sampai terlena. Uang hasil usaha mesti dikelola dengan baik, bukan langsung dibelanjakan ini-itu.

Kalau bisa laba di putar lagi ke dalam bisnis agar terus menghasilkan. Ini untuk memanfaatkan tren positif yang sedang dialami bisnis.

Bisnis yang digenjot saat laba meningkat diharapkan dapat menambah keuntungan usaha. Namun rencana bisnis tetap harus diperhatikan. Jor-joran menambah produksi dari laba juga belum tentu baik untuk keberlangsungan usaha.

Pengin pamer
Penghasilan pengusaha memang bisa jauh melebihi karyawan. Tapi, menjadi pengusaha bukanlah ajang pamer status atau penghasilan.

Saat penghasilan meningkat, nafsu pamer bisa muncul seketika. Kita harus sadar akan hal ini dan mengendalikannya.

Lebih baik tampil sederhana di depan umum tapi di dalam makmur sejahtera. Uang dari keuntungan usaha bisa diolah lagi atau diinvestasikan ke instrumen lain, misalnya properti atau reksa dana.

Terlalu nyaman
Saat usaha berjalan positif, kita pasti akan merasa lega. Namun jangan sampai terjebak perasaan terlalu nyaman. Tantangan usaha bisa datang kapan saja.

Usaha tetap harus digenjot dan dijaga. Misalnya, tetap menjalankan promosi baik di media sosial maupun konvensional.

Konsistensi dan keseriusan dalam usaha sangat penting. Meski begitu, gak ada salahnya kita liburan untuk menikmati hasil usaha.

Emosional
Hindari menghadapi masalah bisnis dengan panik dan terburu-buru. Misalnya saat pasokan terhambat, gak perlu langsung marah-marah ke pemasok.
Atau panik sendiri karena pelanggan mulai berdatangan. Hubungi dulu pemasok, tanya alasannya. Jika terjadi hal di luar rencana, seperti jalan macet atau bencana, maklumi.

Kalau ada kesalahan, baru kita bisa menuntut tanggung jawabnya. Pemasok lain pun pasti siap menerima order dari kita.

Menjadi pengusaha itu gampang. Yang susah adalah memastikan kesuksesan. Usaha untuk meraih kesuksesan pasti menghadapi beragam rintangan, termasuk sederet jebakan betmen di atas. Siapkan strategi agar kesuksesan yang didapat, bukan kebangkrutan.

Published by

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI