Jokowi: Hilirisasi Industri Minerba Harus Terintegrasi dengan KEK

Kamis, 23 Maret 2017 | 07:23 WIB
Jokowi: Hilirisasi Industri Minerba Harus Terintegrasi dengan KEK
Presiden Jokowi berdiskusi dengan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (22/3/2017). [Foto Biro Pers Setpres]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Presiden Joko Widodo mengajak jajarannya untuk berani mengubah paradigma lama terkait mineral dan batu bara (Minerba) sebagai komoditas menjadi Minerba yang mampu menciptakan nilai tambah bagi perekonomian nasional.

Hal tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas dengan sejumlah Menteri Kabinet Kerja pada Rabu (22/3/2017), di Kantor Presiden, Jakarta.

"Menurut saya, era menjual komoditas sumber daya alam sudah berakhir. Menjual bahan mentah sudah kita hentikan," ujar Presiden.

Baca Juga: Jokowi Yakin Reformasi Agraria Atasi Kemiskinan di Pedesaan

Lebih lanjut, Kepala Negara melihat saat ini tren perkembangan negara-negara maju yang berani melakukan lompatan-lompatan kemajuan. Mulai dari negara penjual komoditas sumber daya alam bergerak menuju ke negara yang memperkuat industri pengolahan. Presiden pun meminta jajarannya untuk bergerak cepat mengembangkan hilirisasi industri di Tanah Air, khususnya pertambangan Minerba.

"Kita juga harus menuju kesana dan negara lain justru juga melompat lebih cepat lagi, bergerak ke negara industri jasa. Kita juga ingin bergerak cepat. Kecepatan sangat penting karena negara-negara yang lain juga bergerak sangat cepat," ungkapnya.

Tak lupa, Presiden juga meminta jajarannya untuk segera menyelesaikan segala permasalahan dan hambatan dalam pengembangan hilirisasi pertambangan Minerba. Mengingat kalangan industri memerlukan kepastian dan jaminan operasi jangka panjang dalam menjalankan usahanya.

"Jika ada hambatan regulasi seperti regulasi dan perizinan yang tumpang tindih, saya juga minta untuk segera dipangkas secepat-cepatnya. Dan kalau memang diperlukan, berikan mereka insentif tambahan bagi perusahaan-perusahaan yang mengembangkan hilirisasi," ucap Presiden.

Presiden meyakini industri pengolahan minerba akan tumbuh lebih cepat dan memberikan nilai tambah bukan saja pada penyerapan tenaga kerja tapi juga akan membuat pembangunan lebih merata bila pengembangan hilirisasi industri Minerba terintegrasi dengan Kawasan Ekonomi Khusus. Maka itu, pemerintah harus terus mempersiapkan lahan, infrastruktur dan tenaga-tenaga terampil guna mendukung implementasi hilirisasi pertambangan Minerba.

"Saya ingin menekankan bahwa hilirisasi industri bisa melaju dengan cepat apabila didukung oleh kesiapan lahan, kawasan, suplai bahan baku, tenaga kerja yang terampil, ketenagalistrikan, infrastruktur, transportasi, pelabuhan, dan infrastruktur lainnya," ujar Presiden.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI