Rupiah menguat terhadap Dolar pada perdagangan hari Selasa (21/3/2017) menuju level 13280 karena dampak rapat The Fed yang tidak terlalu hawkish membuat mata uang AS ini melemah. Dengan semakin menurunnya ekspektasi bahwa Fed akan meningkatkan suku bunga empat kali tahun ini, pasar berkembang sedikit diuntungkan dan IHSG berpotensi menguat.
"Membaiknya sentimen terhadap ekonomi Indonesia secara keseluruhan dapat mendorong para investor bullish Rupiah untuk mengeksploitasi periode lemahnya USD untuk mengantarkan USDIDR ke bawah level support psikologis 13270," kata Lukman Otunuga, Research Analyst Forextime di Jakarta, Rabu (22/3/2017).
Poundsterling (GBP) menguat di hari Selasa karena data inflasi Februari yang mengalami akselerasi 2,3 persen mendorong spekulasi bahwa Bank of England akan meningkatkan suku bunga Inggris Raya di jangka menengah atau panjang. Lemahnya GBP karena Brexit secara efektif telah mengangkat inflasi ke atas target emas Bank of England untuk pertama kalinya dalam lebih dari tiga tahun dan IHK inti bahkan mencapai 2 persen.
Walaupun reaksi awal pasar terhadap inflasi yang menggembirakan ini bullish, peningkatannya mungkin terbatas karena investor mengevaluasi kembali dampaknya terhadap ekonomi Inggris. Level inflasi 2,3 persen saat ini melampaui rata-rata upah yang saat ini berada di level 2,2 persen sehingga belanja konsumen dapat terkena dampak negatif. Ini dapat memunculkan kekhawatiran tentang keberlangsungan pertumbuhan ekonomi Inggris yang berbasis konsumen.
Baca Juga: Forextime Sebut Rupiah Melemah Pasca Pidato Trump
"Walaupun ekspektasi mungkin meningkat tentang kenaikan suku bunga Inggris oleh BoE karena menguatnya inflasi, ketidakpastian seputar Brexit dan kekhawatiran tentang kesehatan perekonomian mungkin mendorong BoE untuk tidak mengambil langkah perubahan," ujar Lukman.
Meski GBP berulang kali menguat, mayoritas peningkatan ini disebabkan oleh Dolar yang melemah. Kombinasi bullish antara vulnerabilitas USD dan sedikit optimisme bahwa para hawkish di BoE akan kembali mendominasi membuat investor bullish untuk mengadakan aksi beli. Pantulan teknikal ini dapat terhenti tiba-tiba saat fokus kembali tertuju ke perkembangan Brexit. Ujian penting pertama bagi Brexit adalah saat Pasal 50 diaktifkan pada 29 Maret. Trader teknikal dapat mengamati bagaimana reaksi GBPUSD di bawah 1.2500 dan apabila pasangan ini melemah maka para investor bearish mungkin akan segera beraksi.
EURUSD mencapai di atas 1.0800
EUR menguat pada perdagangan hari Selasa dengan EURUSD mencapai di atas 1.0800 karena masalah politik di Eropa mulai mereda setelah kandidat independen Emmanuel Macron menunjukkan performa sangat mengesankan pada debat calon presiden pertama Prancis. EUR mulai menguat seiring dengan meredanya kekhawatiran seputar ketidakpastian politik di Prancis dan ECB perlahan mulai mengambil posisi hawkish. Dolar yang melemah memiliki peran dalam bangkitnya EURUSD. Apabila Dolar semakin melemah, maka pasangan mata uang ini dapat semakin meningkat.
Dari sudut pandang teknikal, fokus akan tertuju pada reaksi harga terhadap level resistance 1.0800. Penutupan harian di atas 1.0800 dapat mendorong investor bullish untuk menyerang level relevan berikutnya yaitu 1.08500. Sebaliknya, apabila 1.0800 tetap bertahan maka 1.0700 mungkin menjadi level berikutnya untuk bears.