Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menargetkan jalan perbatasan di Kalimantan sepanjang 1.900 Km mulai dari Mensalong, Kalimantan Utara hingga Temajuk, Kalimantan Barat sudah dapat ditembus pada akhir tahun 2018 atau paling lambat awal 2019. Tidak hanya jalan paralel, juga dibangun jalan akses menuju tiga Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Kalbar yakni Aruk, Entikong dan Badau yang sudah diresmikan penggunaannya oleh Presiden Joko Widodo. Demikian disampaikan Menteri Basuki baru-baru ini.
Selain di Pulau Kalimantan, jalan perbatasan juga dibangun di Nusa Tenggara Timur yang berbatasan dengan Timor Leste dan Papua yang berbatasan dengan Papua Nugini. Pembangunan jalan perbatasan merupakan penjabaran dari amanat Nawa Cita dan arah kebijakan RPJMN 2015-2019, yakni membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam rangka negara kesatuan RI.
"Selain melakukan pembangunan dan penataan kawasan PLBN, Kementerian PUPR juga melakukan pembangunan dan pelebaran jalan di perbatasan," kata Menteri Basuki dalam keterangan resmi, Selasa (21/3/2017).
Baca Juga: Jakarta Akan Miliki Tambahan 2 Zona Pengelolaan Air Limbah
Untuk memperlancar konektivitas menuju ketiga PLBN tersebut, Kementerian PUPR melalui Satuan Kerja Pelaksana Jalan Nasional Wilayah III, Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional XI, Ditjen Bina Marga sejak tahun 2015 melakukan pembangunan dan pelebaran jalan aksesnya. Akses menuju PLBN Aruk dari Kabupaten Sambas dibangun melalui paket pekerjaan pembangunan Jalan Galing – Simpang Tanjung – Aruk sepanjang 46,42 Km. Pembangunan dilakukan oleh kontraktor PT. Waskita Karya (Persero) Tbk, PT. Yasa Patria Perkasa dengan nilai kontrak Rp 325 miliar.
Saat ini progres pekerjaan sudah 72 persen dan ditargetkan akan selesai pada Juni 2017. Selain pembangunan, juga dilakukan pelebaran pada ruas jalan ini dengan paket pekerjaan pelebaran jalan Simpang Tanjung – Aruk sepanjang 26,20 Km dari 2 lajur menjadi 4 lajur yang sudah dimulai tahun ini dan ditargetkan selesai pada November 2018.
Anggaran untuk pelebaran jalan di ruas ini sebesar Rp 352 miliar dengan kontraktor PT. Waskita Karya (Persero) Tbk. Nantinya jalan menuju PLBN Aruk ini akan terhubung dengan jalan paralel yang menghubungkan antara Aruk dengan Bengkayang.
Untuk akses menuju PLBN Entikong yang merupakan pos lintas batas paling ramai di Kalbar, dilakukan melalui paket pekerjaan pelebaran jalan akses dari Kecamatan Kembayan - Balai Karangan - Entikong hingga Batas Serawak sepanjang 42 kilometer. Kontraktor yang melaksanakan PT. Wijaya Karya, PT. Istana Karya, PT. Daya Mulia Turangga, KSO dengan nilai kontrak multiyears sebesar Rp 436 miliar. Saat ini progresnya sudah mencapai 37 persen dan ditargetkan selesai November 2018.
Sementara itu, akses menuju PLBN Badau dari pusat kegiatan ekonomi terdekat yakni Kecamatan Putusibau juga dilakukan penanganan oleh Kementerian PUPR. Penanganan berupa pelebaran jalan menjadi 4 lajur akses dari Lanjak menuju Nanga (Simpang) Badau sepanjang 27,55 Km dengan nilai anggaran Rp284 miliar. Sebagai pelaksana adalah PT. Brantas Abipraya (Persero) dengan progres telah mencapai 35 persen dan akan rampung November 2018.
Pembangunan jalan perbatasan dan akses perbatasan juga menemui banyak tantangan di lapangan. Selain lokasi pekerjaan di daerah pedalaman, juga diperlukan pengurusan ijin terkait status lahan yang masuk dalam hutan lindung sehingga dilakukan kordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Selain itu kesulitan mendapatkan material berupa batu pecah sehingga harus didatangkan dari luar lokasi.