“Banyak hal dari desain dan program dari pengelolaan gas bumi kita yang perlu diperbaiki. Tadi ENI menanyakan, kalau tambah produksi, gas akan dijual kemana? Saya bilang nanti dibeli untuk kelistrikan nasional. Bertahun-tahun lalu, kenapa PLTU dibangun sampai di daerah yang jauh, Papua juga bangun PLTU kecil-kecil, karena alokasinya gas juga sangat suliit. Kita akan buat panduan, agar alokasi gas makin lama harus makin besar untuk nasional,” lanjut menteri ESDM.
Menteri Jonan mengungkapkan bahawa berdasarkan laporan, FPU Jangkrik ini berukuran 46 x 192 meter dan menjadi FPU yang terbesar yang dimiliki Indonesia saat ini. FPU ini rencananya akan dioperasikan pada bulan Mei 2017. “Berdasarkan laporan, FPU ini ukurannya 46x192 meter, ini kira-kira besarnya 80 persen lapangan bola. Ini besar sekali. Ini adalah FPU paling besar yang pernah dibangun, dirakit di Indonesia, dan nanti paling lambat akan dioperasikan bulan Mei 2017. Nanti kalau sudah beroperasi, kira-kira pertengahan bulan Mei, saya kira Presiden berkenan menyaksikan first oil atau first gas di Selat Makassar, karena ini FPU yang terbesar yang saat ini kita miliki,” tutup Menteri Jonan.
Upacara penamaan kapal FPU Jangkrik ditandai pemutaran kemudi simbolik oleh istri Menteri ESDM Ratnawati Jonan. Dalam sejarah kemaritiman, sejak akhir abad 18 upacara penamaan kapal biasanya dilakukan oleh seorang wanita.
Selanjutnya, pada tanggal 24 Maret 2017, FPU akan ditarik berlayar ke Selat Makassar, untuk ditempatkan di wilayah kerja migas Jangkrik, Muara Bakau, Kalimantan Timur. Waktu tempuh pelayaran diperkirakan 12 hari.
Baca Juga: Jonan Targetkan Kapal Listrik Terapung Jangkrik Beroperasi Mei