Gandeng Tahir, Mensos Ingin Indonesia Bebas Anak Jalanan di 2017

Adhitya Himawan Suara.Com
Rabu, 22 Maret 2017 | 09:09 WIB
Gandeng Tahir, Mensos Ingin Indonesia Bebas Anak Jalanan di 2017
Pemilik Tahir Foundation, Dato' Sri Tahir dan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa. [Dok Kementerian Sosial]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kementerian Sosial menggandeng Tahir Foundation guna mewujudkan target Indonesia Bebas Anak Jalanan tahun 2017. Rencananya, Tahir Foundation akan menghibahkan dana senilai Rp100 miliar yang akan digunakan untuk membangun Safe House Children Center di Jakarta.

"Terimakasih atas partisipasi Tahir Foundation ikut menyelesaikan persoalan anak-anak jalanan di Indonesia. Sesuai hasil Rakornas tahun 2015 Dinas Sosial se-Indonesia berkomitmen untuk mewujudkan akhir 2017 Indonesia bebas jalanan," ungkap Khofifah, Selasa (21/3/2017).

"Komitmen tersebut ternyata belum berseiring dengan dukungan APBN naupun APBD. Alhamdulillah ahirnya ada filantropi yang mengulurkan tangan untuk membantu upaya ini," tambahnya.

Khofifah mengungkapkan, Safe House_Children Center_ ini nantinya berfungsi sebagai tempat atau rumah perlindungan bagi anak jalanan dan anak terlantar. Fokus utamanya adalah membantu pemenuhan hak-hak dasar anak dan membantu mereka wujudkan masa depan yang lebih baik.

Baca Juga: Mensos Minta Masyarakat Tak Cuek dengan Peredaran Narkoba

Ide pembangunan Safe House_Children Center_ ini, lanjut Khofifah, adalah buah kunjungannya ke Beijing pada dekade tahun 90an. Disana ia melihat Pemerintah Cina mendirikan riset children center yang bisa memberikan solusi final bagi anak-anak jalanan dengan memberi sejumlah penguatan.

"Anak-anak dibekali pendidikan, keterampilan, dan berbagai aktivitas lain yang bisa menunjang kemandirian kehidupan mereka. Kalau fasilitas itu bisa disiapkan di Indonesia, di mulai dari Jakarta maka kita bisa memberikan harapan untuk anak-anak Indonesia bahwa ada tempat perlindungan yang aman dan nyaman sehingga kehidupan mereka bisa lebih baik lagi," ujarnya.

Khofifah mengungkapkan, situasi dan kondisi jalanan sangat keras dan membahayakan bagi kehidupan anak-anak. Ancaman kecelakaan, eksploitasi, penyakit, kekerasan, perdagangan anak, dan pelecehan seksual sering mereka alami. Kondisi ini juga sangat rentan terhadap pelanggaran bagi hak anak.

"Terutama resiko kekerasan dan eksploitasi seksual. Hari ketiga di jalanan kemungkinan mereka sudah tidak ada yang bebas dari sodomi," imbuhnya.

Resiko lainnya, tambah Khofifah adalah penjualan organ tubuh anak-anak di pasar gelap. Harganya yang fantastis juga menjadi penyebab maraknya penculikan anak di kota-kota besar.

"Anak-anak jalanan adalah kelompok paling rentan karena mereka hidup di lingkungan keras dan tanpa pengawasan orangtua," terangnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI