Jokowi Minta Pengerjaan Proyek Infrastruktur di Sumsel Dikebut

Rabu, 22 Maret 2017 | 07:29 WIB
Jokowi Minta Pengerjaan Proyek Infrastruktur di Sumsel Dikebut
Pembangunan LRT di Kota Palembang, Sumatera Selatan. [Antara/Nova Wahyudi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Presiden Joko Widodo meminta jajarannya untuk fokus pada penyelesaian pembangunan infrastruktur di bidang transportasi guna memperlancar konektivitas antarwilayah di Provinsi Sumatera serta mendukung kelancaraan pelaksanaan Asian Games tahun 2018 mendatang.

Hal tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo saat memimpin rapat terbatas dengan sejumlah Menteri Kabinet Kerja pada Selasa, (21/3/2017), di Kantor Presiden, Jakarta.

"Mulai dari jalan tol, jalur kereta api, maupun LRT (Light Rail Transit)," ujar Presiden Joko Widodo.

Baca Juga: Jokowi: Perekonomian Nasional Masih Digerakkan Oleh Konsumsi

Presiden berharap pembangunan infrastruktur transportasi utamanya di kota-kota besar dapat mendorong pergerakan ekonomi yang lebih efisien sehingga daya saing daerah tersebut menjadi lebih baik.

"Ini dibutuhkan untuk menopang pergerakan ekonomi di Sumatera Selatan," ungkapnya.

Lebih lanjut, Kepala Negara juga meminta percepatan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Api-Api dan pengembangan di Tanjung Carat. Dirinya meyakini pembangunan KEK tersebut akan mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru sekaligus menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi di Sumatera Selatan yang pada tahun 2016 bisa tumbuh sedikit di atas rata-rata nasional sekira 5,03 persen.

"Kawasan ekonomi khusus ini juga bisa dikembangkan untuk menampung minat investasi sektor industri pengolahan, mulai dari 'petro chemical' sampai dengan 'crude refinery', maupun pengembangan investasi di industri otomotif, elektronik, industri manufaktur, dan yang lain-lainnya," ucap Presiden.

Walaupun demikian, penguatan produktivitas sektor pertanian dan peningkatan nilai tukar petani juga tak lepas dari perhatian pemerintah. Bahkan berdasarkan data yang diterima, nilai tukar petani selalu berada di bawah indeks 100 dan berkecenderungan menurun. Akibatnya kenaikan harga produk pertanian yang diterima petani lebih rendah dibandingkan kenaikan harga barang yang dikonsumsi petani.

"Ini artinya, kita harus bekerja lebih keras lagi untuk meningkatkan kesejahteraan petani di Sumatera Selatan," tutup Presiden.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI