Ini Masukan ALFI untuk Paket Kebijakan Ekonomi Jilid XV

Adhitya Himawan Suara.Com
Selasa, 21 Maret 2017 | 12:07 WIB
Ini Masukan ALFI untuk Paket Kebijakan Ekonomi Jilid XV
Peresmian angkutan peti kemas menggunakan kereta api di Terminal Peti Kemas, Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (9/4). [Antara\
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), Yukki Nugrahawan Hanafi, mengaku pihaknya telah memberi masukan kepada pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution terkait pembenahan sistem logistik nasional. Bak gayung bersambut, pemerintah berjanji untuk segera meluncurkan Paket Kebijakan Ekonomi XV yang fokus mengenai penyediaan jasa logistik.

“Pokoknya lebih ke penyediaan jasa (logistik). Selasa saya akan bertemu Presiden," ujar Darmin beberapa waktu lalu.

Sementara, kebijakan terkait dengan pemerataan ekonomi, Darmin mengaku kementeriannya butuh persiapan, dan kerjasama dengan pelaku usaha.

Baca Juga: Ini Sebab Ketimpangan Ekonomi Indonesia Versi ALFI

“Kita tidak mungkin melakukan sendiri, butuh peran pelaku usaha,” sambung Darmin.

Hal ini lantas disambut baik oleh Yukki, dirinya berharap pemerintah mampu menerapkan sistem distribusi dan transportasi yang cepat, tepat, dan efisien lewat Paket Ekonomi XV tersebut.

“Diharapkan lewat Paket Ekonomi XV pemerintah dapat menerapkan sistem distribusi dan transportasi yang lebih baik melalui Sistem Logistik Daerah (Sislogda) yang terintegrasi dengan Sistem Logistik Nasional (Sislognas) dengan menerapkan manajemen rantai pasok,” terang Yukki di Jakarta, Selasa (21/3/2017).

Terakhir, Yukki menyebutkan bila manajemen rantai pasok untuk semua komoditas terwujud, maka Indonesia bisa mencapai perekonomian yang berkeadilan dan merata bukan hanya di perkotaan, namun juga di daerah- daerah.

“Dengan menerapkan manajemen rantai pasok yang tepat seharusnya kita juga tidak perlu lagi melakukan impor komoditi pangan seperti beras, cabai, jagung, kedelai, dan lain sebagainya. Sebab seluruh proses produksi, hingga pemasaran ke konsumen seluruhnya telah dipastikan sesuai dengan kebutuhan dan permintaan pasar,” simpul Yukki.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI