Yang penting itu action bukan wacana Kalau sibuk berkutat sama pikiran gimana berbisnis, kapan geraknya? Wacana saja terus. Urusan modal cekak, faktor psikologis, atau aspek lain itu sebenarnya cuma alasan. Kemungkinan bisa jadi masalahnya pada kurang minat atau malas berwirausaha.
Sejatinya, sepanjang punya mental berbisnis, sekecil apapun usaha bisnis yang dilakukan nggak masalah. Saat mental bisnis sudah tertanam kuat, maka berbisnis dengan gaya serabutan sering dilakukan. Lihat deh orang-orang yang kepepet.
Nah, posisikan jadi orang kepepet dulu bisa pula jadi solusi agar segera berani berwirausaha. Bikin kepepetnya yang agak keren dong biar memotivasi diri lebih kuat lagi.
Misalnya kepepet pengin nikah, kepepet pengin punya rumah, kepepet pengin punya mobil, kepepet ingin traveling, dan lain sebagainya.
Lebih keren ketimbang kepepet karena gaji nggak bisa diharapkan buat bertahan hidup selama 30 hari kan?
Sebagai wirausahawan pemula, mungkin bakal kelabakan gimana mengawalinya. kalau bingung ya nggak usah langsung terjun. Ada baiknya mempelajari dulu pengelolaan bisnis.
Itu sudah termasuk action kok. Misalnya mempelajari bisnis makanan dengan mengunjungi pasar tradisional. Perhatikan cara pedagang di sana berjualan. Lalu cermati kemasan dan rasa tiap kue, dan lainnya.
Intinya, sebelum menentukan pilihan berbisnis, upgrade pengetahuan dan pengalaman mengenai pengelolaannya.
Tapi ini kembali lagi ke masing-masing pribadi. Tiap orang punya karakter dan jalannya sendiri-sendiri.
Sepanjang punya tekad kuat ingin menambah pendapatan, nun jauh di sana rezeki itu sudah disiapkan. Tinggal bagaimana kita berusaha menjemputnya saja.