Industri pasar modal Indonesia telah menorehkan kinerja yang menggembirakan di tahun 2016 lalu. Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) meningkat 15,32 persen dan ditutup di level 5.296,7 diakhir 2016 dan ini merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah Pasar Modal Indonesia serta tertinggi kedua di kawasan Asia Pasifik. Hal ini menjadi angin segar bagi investor di pasar modal Indonesia.
Sebagai bagian dari masyarakat pasar modal Indonesia, J-Club sebagai komunitas investor menyambut baik pencapaian ini. Dalam rangka mendukung program Bursa Eek Indonesia yakni optimalisasi, aktivasi dan edukasi pasar modal Indonesia di masyarakat, J-Club menyelenggarakan J-Club Expo 2017 yang bertema, "Mempertahankan Kinerja Pasar Modal Indonesia di Tengah Gejolak Kondisi Global". Tema ini sengaja dipilih untuk menunjukkan optimisme kinerja pasar modal.
Dalam acara yang akan dihadiri oleh 1500 peserta ini, J-Club mengadakan diskusi panel dengan stakeholder pasar modal Indonesia dan berbagai kelas investasi dan pameran yang digelar pada Sabtu (18/3/2017) di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Menurut ketua penyelenggara J-Club Aria Santoso, ini merupakan ajang diskusi investor untuk mendalami pengetahuan mengenai pasar modal dan sharing knowledge antar peserta.
Baca Juga: Dana Repatriasi Tax Amnesty via Pasar Modal Rp9 Triliun
“Selain diskusi panel, peserta juga dapat menghadiri kelas yang materinya akan diisi oleh para pemateri yang ahli dibidangnya masing-masing. Hal ini bertujuan agar paa investor akan semakin terasah kemampuannya dalam berinvestasi dan modalnya terus tumbuh,” ujar penulis buku The STAR bersama Vicella Tjhin ini.
Adapun kelas-kelas tersebut akan diisi oleh pakar-pakar yang expert dibidangnya dan sudah dikenal luas dikalangan pasar modal, diantaranya Soeratman Doerachman atau Eyang Rachman, Jhon Veter, Hans Kwee, Angelo Michel, M Alfatih, Andry Tjoe, Budi Frensidy, Sathya Pras, Aria Santoso, Frans Kesuma, Ryan Filbert, Linda Lee, Hendra Martono, Patrick Gunadi, Jojor Tambunan dan Vicella Tjhin.
Aria lebih lanjut mengatakan, ini merupakan event tahunan anggota J-Club yang terbuka untuk umum.
“J-Club berdiri sejak 2005 dan fokus menjadi ajang diskusi investor membahas skills perdagangan saham, manajemen keuangan dan resiko, serta psikologi prdagangan saham. Dengan anggota lebih dari 20 ribu orang yang tersebar di Indonesia, kami mencoba sharing knowledge antar anggota untuk mendukung pertumbuhan industri pasar modal Indonesia,” tutupnya.