Keputusan pemerintah menunjuk Elia Massa Manik sebagai Dirut Pertamina yang baru, mendapatkan apresiasi dari ekonom Komunitas untuk Transformasi Sosial Indonesia (KATALIS), Adi Wibowo.
Menurutnya, ini bukan hal yang mengejutkan karena sebelumnya nama beliau juga sudah beredar menjadi salah satu calon kuat. Tentu pertimbangan rekam jejak kinerja, kepemimpinan, independensi dari pengaruh kepentingan elit politik, pengusaha hitam dan mafia migas, pengalaman serta kapabilitas menjadi pertimbangan utama.
"Saya cukup mengapresiasi ini karena memang tantangan dan peran Pertamina ke depan lebih berat sehingga perlu ada langkah yang cepat dan tepat," kata Adi di Jakarta, Jumat (17/3/2017).
Ditambahkannya, hanya dengan figur dirut yang visioner dan punya latar belakang baik serta tidak punya beban sejarah, akan lebih ringan melangkah untuk mengembalikan kembali Pertamina menjadi pemain migas kelas dunia.
Baca Juga: Penunjukan Elia Massa Manik Jadi Dirut Pertamina Jadi Taruhan
Ke depan, lanjut Adi, Dirut Pertamina baru mesti siap menghadapi banyak tantangan di tengah ekspektasi pemerintah dan publik. Sebagai BUMN energi, tentu harus tetap fokus kepada fungsinya yaitu di sektor hulu dan sektor hilir, seperti, produksi yang terus menurun, potensi cadangan migas yang semakin ke timur dan laut dalam dengan resiko yang lebih besar, harga minyak dunia yang stagnan, dan biaya produksi yang kian meningkat.
"Ketika tantangan-tantangan itu mampu dengan sistematis diatasi menjadi peluang yang besar sekali bahwa Pertamina akan dapat membuka katub menjadi BUMN migas yang bukan hanya dapat memenuhi kebutuhan nasional, tapi bergerak menjadi pemain migas kelas dunia," ujar alumni Universitas Jember itu.
Lebih lanjut menurut Adi, inovasi secara menyeluruh dari hulu sampai hilir dan mengoptimalkan stakeholders dan sumber daya yang ada, serta melakukan efisiensi adalah langkah yang harus dilakukan untuk mewujudkan pertamina menjadi pemain migas kelas dunia.
"Kita semua menunggu langkah nyata dari Dirut yang baru, ekspektasi publik sangat besar untuk Pertamina," tukas Adi.