2016, Infrastruktur Pipa Gas PGN Telah Bertambah 252 Kilometer

Adhitya Himawan Suara.Com
Jum'at, 17 Maret 2017 | 16:11 WIB
2016, Infrastruktur Pipa Gas PGN Telah Bertambah 252 Kilometer
Pembangunan infrastruktur gas bumi oleh PGN. [Dok PGN]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sepanjang tahun 2016, infrastruktur pipa gas milik PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk bertambah sepanjang lebih dari 252 km.  Saat ini infrastruktur pipa gas PGN telah mencapai lebih dari 7.278 km atau setara dengan 80 persen pipa gas bumi hilir nasional.

Dari infrastruktur gas bumi tersebut, PGN menyalurkan gas bumi ke lebih dari 165.392 pelanggan rumah tangga; 1.929 pelanggan sektor UMKM, mal, hotel, rumah sakit, restoran, hingga rumah makan. "Selain itu PGN juga menyalurkan gas untuk 1.652 industri manufaktur berskala besar dan pembangkit listrik," kata Sekretaris Perusahaan PGN, Heri Yusup, di Jakarta, Jumat (17/3/2017).

Sejumlah proyek yang telah diselesaikan PGN dengan tepat waktu seperti proyek pipa gas Kalisogo-Waru, Jawa Timur sepanjang 30 km. Kemudian PGN juga menyelesaikan proyek di ruas Jetis-Ploso di wilayah Mojokerto sampai Jombang sepanjang 27 km. Juga proyek ruas Kejayan-Purwosari di Pasuruan sepanjang 15 km.

Baca Juga: Tahun Lalu, PGN Meraih Laba Bersih Sebesar Rp4 Triliun

Selain di Jawa Timur, PGN juga menyelesaikan proyek infrastruktur pipa gas bumi sepanjang 18,3 km di Batam. Proyek pipa gas yang berada di kawasan bisnis Batam ini akan menyalurkan gas bumi ke wilayah Nagoya, Lubuk Baja, dan Jodoh di Batam.

PGN saat ini sedang mengerjakan proyek pipa distribusi gas Muara Karang-Muara Bekasi sepanjang 42 km, serta beberapa pengembangan jaringan infrastruktur gas lainnya seperti di Jawa Barat sepanjang 43 km dan di Surabaya sepanjang 23 km. Dalam waktu dekat PGN juga akan menyalurkan gas bumi ke beberapa rumah susun di DKI Jakarta.

"PGN terus berkomitmen membangun dan memperluas infrastruktur gas nasional, walau di tengah kondisi ekonomi yang belum membaik dan turunnya harga minyak mentah dunia," tutup Heri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI