Jokowi Optimis PLBN Aruk Gerakkan Ekonomi Wilayah Sambas

Jum'at, 17 Maret 2017 | 15:50 WIB
Jokowi Optimis PLBN Aruk Gerakkan Ekonomi Wilayah Sambas
Presiden Jokowi meresmikan PLBN Badau di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. [Foto Biro Pers Setpres]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dokter Boni, Ketua Dewan Adat Kabupaten Sambas, yang maju ke hadapan Presiden menjelaskan bahwa sebelum ini infrastruktur jalan di sekitar perbatasan masih dalam kondisi yang mengkhawatirkan. Sebelumnya, untuk menuju ke Aruk dari Sambas, butuh waktu baginya sekitar empat jam perjalanan. Kini, waktu tempuh tersebut dapat dipangkas hingga menjadi dua jam perjalanan.

"Jalan ini satu tahun terakhir baru bagus. Kami ke sini masih empat jam dari Sambas menuju Aruk. Artinya waktu itu jalannya tidak seperti sekarang, sekarang sudah dua jam," ungkap dia.

Saat ditanyakan kondisi jalan yang dilalui apakah sudah halus. "Lumayanlah Pak," jawab Boni. "Kalau lumayan masih banyak yang belum halus ya," ucap Jokowi.

Jokowi pun langsung bertanya pada Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono kapan pembangunan jalan dari Sambas menuju Aruk dapat diselesaikan. "Akhir 2017 baru selesai," ucap Basuki.

Baca Juga: Hari Kedua di Kalbar, Presiden Jokowi Meresmikan PLBN Aruk

Ditanya pendapatnya tentang pembangunan yang dilakukan selain jalan oleh Presiden. "Kantor kalau yang sekarang ini lumayan, Pak," ucap Boni.

"Kok lumayan lagi? Saya lihat ini malah bagus semuanya. Ini dari yang saya lihat di Entikong, Badau. Ini bagus desainnya, masih dibilang lumayan. Saya pikir bakal bilang bagus banget Pak," kata Presiden.

Boni menjelaskan bahwa perkantoran di PLBN sudah bagus, tapi perkantoran yang berada di luar PLBN Aruk sudah baik dibandingkan beberapa tahun yang lalu. "Dulu terbuat dari papan, sekarang sudah lumayan karena mulai permanen," ucap Boni.

Di hadapan para masyarakat Sambas, Kepala Negara sekaligus mengingatkan soal keberagaman yang dimiliki bangsa Indonesia. Di Indonesia terdapat 174 suku bahkan suku Dayak memiliki 152 sub suku dengan bahasa yang berbeda-beda. "Di negara manapun tidak ada, paling tiga atau dua (suku)," kata Jokowi.

Dia mengajak masyarakat yang hadir untuk kembali memahami Pancasila dan segala keberagaman yang dimiliki bangsa.

"Sehingga kalau kita satu NKRI, betul-betul bersatu semuanya, rukun semuanya, akan punya kekuatan besar bangsa kita," ucapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI