UBM Bakal Gelar Pameran Niaga Bahan Baku Farmasi

Kamis, 16 Maret 2017 | 15:42 WIB
UBM Bakal Gelar Pameran Niaga Bahan Baku Farmasi
Konferensi pers 'Convention on Pharmaceutical Ingredients South East Asia atau CPhI SEA 2017' yang akan digelar pada 22-24 Maret 2017 di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta. (Suara.com/Risna Halidi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT. UBM Pameran Niaga Indonesia sebagai penyelenggara pameran terkemuka di Asia kembali menyelenggarakan event Convention on Pharmaceutical Ingredients South East Asia atau CPhI SEA 2017 selama tiga hari berturut-turut dari 22 hingga 24 Maret 2017 di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Penyelenggaraan CPhI SEA 2017 ini merupakan pameran niaga bahan baku farmasi yang keenam yang diselenggarakan oleh UBM. "Dengan populasi yang besar artinya ada kebutuhan yang besar pula. Maka CPhi SEA  hadir di Indonesia," ucap General Manager, PT UBM Pameran Niaga Indonesia, Ivan Ferrari di Jakarta, Kamis (16/3/2017).

Menurut data, terdapat sekitar 239 perusahaan farmasi yang beroperasi di Indonesia dengan rata-rata pertumbuhan sekitar 20,6 persen per tahun. "Selain mempertemukan (pelaku farmasi), konvensi ini juga akan membangun antar kepercayaan para pelaku industri. Membantu bertukar informasi dan pengetahuan kawasan Indonesia dan regional," sambungnya.

Bukan hanya bahan baku, Convention on Pharmaceutical Ingredients South East Asia 2017 juga akan membahas mesin teknologi terbaru, maupun kemasan dan distribusi.

Beberapa program yang akan dilakukan dalam event CPhI SEA 2017 adalah konferensi utama, investment forum, packaging forum, pameran dan business matching dalam format online.

Meski pertumbuhan pasar farmasi Indonesia terus meningkat, namun dalam area bahan baku dan produksi, Indonesia masih sangat bergantung dengan impor.

Bahkan menurut data Gabungan Perusahaan Farmasi, ketergantungan impor bahan baku obat Indonesia mencapai angka 95 persen yang sebagian besar diimpor dari Cina, India, Jepang dan beberapa negara Eropa.

"Roadmap pemerintah ingin supaya Indonesia tidak tergantung dari luar. Tapi roadmap jangka panjang adalah agar Indonesia bisa ekspor low material," jelas General Manager Quintiles IMS Indonesia, Wiwy Sasongko dalam acara yang sama.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI