Melalui kepengurusan Dewan Direksi dan Dewan Komisaris baru, PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk juga siap untuk terus memberikan value added yang terbaik kepada seluruh pemangku kepentingan.
"Termasuk untuk mempertahankan kinerja cemerlang di tengah kondisi perekonomian yang penuh dengan tantangan dan persaingan bisnis yang semakin ketat," kata Hari Siaga Amijarso, Corporate Secretary BRI di Jakarta, Rabu (15/3/2017).
Total aset BRI pada 31 Desember 2016 meningkat 14,25 persen yoy menjadi Rp1.003,64 triliun. Peningkatan tersebut disebabkan kredit yang tumbuh 14,17 persen mencapai Rp663,42 triliun. Kredit masih merupakan komponen utama dari aktiva produktif BRI, yaitu sebesar 73,38 persen.
"Pertumbuhan kredit tetap diikuti oleh kualitas kredit yang baik, tercermin dari NPL (gross) tahun 2016 yang berada pada level 2,13 persen relatif sama dengan tahun lalu yang sebesar 2,10 persen," ujar Hari.
Baca Juga: BRI Bagikan Dividen Rp10,47 Triliun di Tahun Buku 2016
Pada 31 Desember 2016, posisi total liabilitas BRI mengalami kenaikan 11,96 persen menjadi Rp856,83 triliun. Dana Pihak Ketiga (DPK) sebagai komponen terbesar dalam total liabilitas mengalami kenaikan 12,78 persen dibandingkan tahun 2015 menjadi Rp754,53 triliun. Adapun komposisi dana murah BRI mencapai 59,09 persen atau meningkat dari tahun 2015 yang sebesar 57,82 persen.