Prasetyo menambahkan pembangunan elektrifikasi lintas Maja – Rangkasbitung sepanjang ±17,6 Km ini merupakan bagian dari program pembangunan jalur ganda elektrifikasi lintas Tanahabang – Rangkasbitung sepanjang ± 62,7 Km dalam rangka mendukung pengoperasian KRL lintas Tanahabang – Rangkasbitung”. Pada lintas Tanahabang – Rangkasbitung ini, jalur ganda yang sudah terbangun baru sampai Maja. Sedangkan lintas Maja – Rangkasbitung masih single track. Adapun pekerjaan pembangunan jalur ganda lintas Maja – Rangkasbitung dilaksanakan pada tahun 2017 ini. Pekerjaan elektrifikasi lintas Maja – Rangkasbitung ini dilaksanakan dalam 2 tahun anggaran (TA 2014 – 2015) dengan total pendanaan sebesar ±Rp 278,58 Milyar yang bersumber dari APBN.
"Dengan beroperasinya KRL tersebut, frekuensi perjalanan KRL akan bertambah sehingga meningkatkan kapasitas angkut penumpang, serta mengurangi kemacetan atau kepadatan jalan raya di wilayah Jabotabek, khususnya di wilayah Banten," ujar Prasetyo.
Sebelumnya, pada tanggal 27 Desember 2016 lalu, Tim dari Ditjen Perkeretaapian bersama tim Daop I PT.KAI (Persero) telah melaksanakan inspeksi bersama guna mengecek kesiapan pengoperasian KRL lintas Tanahabang - Rangkasbitung. Kemudian dilanjutkan tanggal 3 Februari lalu telah dilaksanakan ujicoba pengoperasian KRL lintas Tanahabang – Rangkasbitung.
Saat ini masyarakat Rangkasbitung yang hendak menuju ke Jakarta begitupun sebaliknya hanya dilayani oleh KA lokal sebanyak 4 kali perjalanan. Ketika Elektrifikasi beserta KRL ini sudah mulai dioperasikan, pada tahap awal masyarakat akan dilayani KRL yang sudah dilengkapi pendingin ruangan ini dengan 4 kali perjalanan kereta.
Pengoperasian KRL di lintas Tanahabang - Rangkasbitung merupakan bagian dari fokus kerja Kementerian Perhubungan dalam rangka meningkatkan kualitas, kapasitas, serta keselamatan transportasi, sehingga masyarakat mau beralih menggunakan kereta api dalam mobilitas sehari-hari.
Baca Juga: Mulai 1 Febuari, KRL Beroperasi Hingga Rangkasbitung