Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya meningkatkan pelayanan air bersih untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Pembangunan infrastruktur yang dilakukan tidak hanya infrastruktur berskala masif, tetapi juga berbagai infrastruktur permukiman dan penataan kawasan kumuh di perkotaan.
“Disamping pembangunan infrastruktur berskala besar, kami juga memfokuskan pada pembangunan infrastruktur dasar bagi masyarakat miskin di perkotaan, misalnya penyediaan air minum, sanitasi, pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) dan penataan kawasan kumuh,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan resmi, Jumat (10/3/2017).
Dalam upaya pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat di Indonesia, Kementerian PUPR memiliki program 100-0-100, yakni 100 persen ketersediaan akses air minum, 0 persen kawasan kumuh, dan 100 persen ketersediaan akses sanitasi sehat yang ditargetkan bisa tercapai pada tahun 2019.
Baca Juga: Tanggul Pengaman Pantai Jakarta Tahap II Ditargetkan Selesai 2018
Untuk mewujudkan 100 persen akses air minum, Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya menargetkan dapat meningkatkan cakupan layanan air minum sebesar 7,2 persen per tahun. Sampai akhir 2016, cakupan pelayanan air minum aman di Indonesia mencapai 72 persen, baik melalui jaringan perpipaan maupun non perpipaan.
Daerah Pantai Utara Jawa Barat merupakan wilayah yang berkembang secara ekonomi maupun jumlah penduduknya. Namun wilayah tersebut kerap mengalami kekurangan air bersih akibat kekeringan maupun intrusi air laut.
Untuk menambah pasokan air, Kementerian PUPR membangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Ibukota Kecamatan (IKK) di 3 kabupaten di berada di Pantura Provinsi Jawa Barat pada tahun 2016 yakni Kabupaten Karawang, Indramayu dan Subang.
Di Kabupaten Karawang, telah terbangun SPAM IKK Kota Baru yang melayani air bersih bagi Kecamatan Kota Baru dan Tirta Waluya dengan tambhan 4.000 unit sambungan atau setara dengan 20.000 jiwa di kedua kecamatan tersebut.
Alokasi anggaran untuk pembangunannya sebesar Rp12,36 miliar berupa pekerjaan intake, Instalasi Pengolahan Air (IPA), pemasangan reservoir/water tank berkapasitas 500 m3, pekerjaan bangunan pelengkap, dan pemasangan pipa lengkap dengan aksesoris dan jembatan pipa.
Di Kabupaten Subang, SPAM yang sudah ada di Kecamatan Compreng-Pusaka Jaya tidak mampu mencukupi kebutuhan masyarakat. SPAM yang bersumber dari sumur tanah tersebut hanya memiliki kapasitas 5 lt/dt.
Untuk itu Kementerian PUPR membangun SPAM IKK Compreng-Pusaka Jaya kapasitas 50 lt/dt sehingga memperluas dan meningkatkan cakupan pelayanan terhadap masyarakat di kecamatan tersebut.
Biaya pembangunan sebesar Rp 13,4 miliar lingkup pekerjaan yang dilaksanakan adalah pekerjaan intake, pekerjaan bangunan operasional, instalasi pengolahan air, pekerjaan reservoir dengan kapasitas 500 m3, bangunan pelengkap dan pemasangan pipa transmisi lengkap dengan aksesoris dan jembatan pipa.
Sedangkan di Kabupaten Indramayu, Kementerian PUPR membangun SPAM IKK Sliyeg di Kecamatan Sliyeg yang memiliki kapasitas sebesar 50 lt/dt dan mencakup pelayanan 4.000 unit sambungan atau setara dengan 20.000 jiwa.
Dengan anggaran Rp12,9 miliar lingkup pekerjaan yang dilaksanakan adalah pekerjaan intake, pekerjaan bangunan operasional, IPA dengan kapasitas 50 lt/dt, pekerjaan reservoir dengan kapasitas 500m3, bangunan pelengkap dan pemasangan pipa transmisi lengkap dengan aksesoris dan jembatan pipa.