Jokowi Sarankan Sektor Alternatif untuk Kalimantan Timur

Kamis, 09 Maret 2017 | 20:20 WIB
Jokowi Sarankan Sektor Alternatif untuk Kalimantan Timur
Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bergembira bisa berdialog langsung dengan Presiden Joko Widodo di Istana, Jakarta, Kamis (9/3).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Konsekuensi turunnya harga komoditas mineral dan batu bara di tingkat global berdampak pada perekonomian Provinsi Kalimantan Timur. Sejumlah sektor alternatif pin ditawarkan sebagai penggerak roda ekonomi baru di provinsi tersebut. Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo dalam Rapat Terbatas Evaluasi Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional dan Program Prioritas di Provinsi Kalimantan Timur yang dipimpin di Kantor Presiden, Kamis (9/3/2017).

“Saya ingin kita memanfaatkan kondisi ini sebagai momentum untuk melakukan langkah-langkah pengembangan sektor-sektor unggulan alternatif di luar sektor pertambangan, mulai dari sektor pertanian, perkebunan, perikanan maupun sektor industri pengolahan,” kata Jokowi.

Sebagai provinsi yang pertumbuhan ekonominya lebih banyak digerakkan oleh sektor pertambangan, penurunan harga komoditas di tingkat global membawa dampak yang signifikan bagi perekonomian di Kalimantan Timur. Oleh karena itu, Jokowi menyarankan perlunya pengembangan sektor-sektor unggulan alternatif di luar sektor pertambangan antara lain sektor pertanian, perkebunan, perikanan, dan sektor industri pengolahan.

“Pengembangan sektor-sektor ini, saya harapkan dapat memberikan nilai tambah serta menyerap banyak tenaga kerja di Kalimantan Timur,” ujar dia.

Selain itu, Jokowi juga mengatakan bahwa seiring dengan mulai beroperasinya pabrik baru CPO (Crude Palm Oil), pembangunan kilang minyak Bontang, serta perbaikan kilang minyak dari Pertamina, diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur.

Dalam kesempatan yang sama, Jokowi juga menyinggung masalah infrastruktur yang diyakininya dapat menumbuhkan perekonomian ke arah positif dan lebih cepat lagi.

“Infrastruktur pendukung harus dibenahi. Baik infrastruktur transportasi, seperti Jalon Tol Balikpapan-Samarinda, Jalan Trans Kalimantan, pembangunan jalur kereta api, pembangunan bandara dan penyiapan pelabuhan serta galangan kapal,” kata dia.

Lebih lanjut, Kepala Negara juga menekankan pentingnya infrastruktur penunjang untuk pengembangan kawasan-kawasan industri pengolahan seperti Kawasan Ekonomi Khusus Maloy yang nantinya akan difokuskan untuk industri pengolahan kelapa sawit.

“Kita juga perlu menuntaskan pembangunan waduk atau bendungan yang selain bermanfaat bagi pengembangan usaha di sektor pertanian, juga dapat dikembangkan untuk penyediaan air baku sebagai sumber energi alternatif,” kata Jokowi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI