Arab Saudi akan Belajar Pengembangan UKM ke Indonesia

Adhitya Himawan Suara.Com
Rabu, 08 Maret 2017 | 13:54 WIB
Arab Saudi akan Belajar Pengembangan UKM ke Indonesia
Menteri Koperasi dan UKM, Anak Agung Gde Ngurah Puspayoga di Kupang (27/4) [Antara].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Delegasi Arab Saudi menemui pejabat Kementerian KUKM, LLP-KUKM, dan LPDB-KUMKM untuk memperoleh informasi umum tentang kebijakan dan juga pemberdayaan UKM di Indonesia, serta mendiskusikan langkah konkrit yang dapat dilakukan segera.

Oleh karena itu sejumlah kesepakatan yang akan segera direalisasikan, antara lain menyerahkan daftar UKM dan produknya yang potensial dikerjasamakan dengan Arab Saudi.

Selain itu, pihak Arab Saudi akan mengirimkan perwakilannya untuk belajar dalam hal pengembangan koperasi di Indonesia.

"Arab Saudi juga menawarkan kepada Indonesia untuk melihat Enterpreneurship Hub yang ada di Arab Saudi untuk dapat dimanfaatkan oleh UKM Indonesia guna mengembangkan bisnisnya di Arab Saudi," kata Puspayoga.

Baca Juga: Pemerintah Diminta Maksimal Tarik Investasi dari Arab Saudi

Bahkan, Arab Saudi merencanakan untuk melakukan "business matching" dalam dua bulan ke depan dengan Indonesia khususnya di bidang inovasi teknologi.

Kerja sama dengan Arab Saudi, ditegaskan Puspayoga, merupakan peluang sangat besar bagi UKM untuk meningkatkan kapasitas produksi.

Terlebih, UKM Indonesia memiliki kunggulan yang tidak dimiliki negara lain seperti sumber bahan baku berkualitas yang baik, termasuk bahan baku rotan, kayu jati, dan bambu.

Kreativitas UKM Indonesia juga sangat bervariasi dan memiliki nilai etnik yang tinggi yang dihasilkan melalui proses buatan tangan menjadi berbagai macam bentuk produk furniture, seperti gebyok, rumah joglo, dan gapura serta produk busana Muslim yang mengikuti tren fashion.

Puspayoga mengatakan kerja sama ini pada akhirnya memerlukan lebih banyak lagi perwakilan pengusaha Indonesia dan pengusaha lokal Arab Saudi sebagai mitra dagang yang berfungsi sebagai distributor di Arab Saudi untuk memenuhi kebutuhan pasar ritel oleh-oleh bagi penduduk setempat dan turis, seperti saat ibadah haji/umroh dan kegiatan bisnis lainnya.

Enam poin MoU yang ditandatangani tersebut adalah pertukaran informasi terkait kebijakan, program-program, proyek, regulasi dan praktik terbaik dalam pengembangan UKM.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI