Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga segera merealisasikan rencana kemitraan dengan Arab Saudi dalam enam hal yang telah disepakati.
Menteri Anak Agung Gede Ngurah (AAGN) Puspayoga di Jakarta, Rabu (8/3/2017), mengatakan pihaknya segera menindaklanjuti nota kesepahaman bersama (Memorandum of Understanding/MoU) antara Menteri Koperasi dan UKM dengan Otoritas UKM Arab Saudi yang ditandatangani di hadapan Raja Salman dan Presiden Jokowi pada pekan lalu di Istana Bogor, Jawa Barat.
"Enam poin MoU bidang UKM yang ditandatangani tersebut kami harapkan akan menguntungkan bagi kedua negara," katanya.
Baca Juga: Pemerintah Diminta Maksimal Tarik Investasi dari Arab Saudi
Ia mengatakan, kerja sama dengan Arab Saudi juga diharapkan dapat meningkatkan ekspor produk UKM Indonesia ke negara-negara Arab dan Timur Tengah karena selama ini Arab Saudi bisa menjadi hub terbesar di kawasan itu.
"Arab Saudi adalah pasar yang sangat potensial bagi produk UKM Indonesia khususnya produk furniture, kerajinan, makanan halal, dan busana muslim," katanya.
Sedangkan bagi Arab Saudi, Indonesia dianggap memiliki potensi UKM yang sangat besar, sehingga tepat dijadikan tempat belajar pengembangan UKM.
Jumlah pelaku usaha muslim yang besar dan berkembangnya bisnis pola syariah di kalangan UKM menjadi salah satu pertimbangan bagi Arab Saudi.
"Arab Saudi sedang melakukan reformasi ekonomi agar tidak tergantung hanya pada minyak bumi, sehingga sektor-sektor ekonomi lainnya mulai digerakkan. Saat ini banyak dilakukan pembangunan industri di sektor hulu seperti industri petrokimia dan mineral, sehingga UKM Arab Saudi diharapkan dapat mengembangkan industri hilir," kata Menteri Puspayoga.
Keseriusan Arab Saudi untuk menjajaki kerja sama bisnis UKM di Indonesia ditunjukkan dengan hadirnya perwakilan delegasi mereka di SMESCO RumahKU sehari setelah penandatangan MoU.