Punya Gaji Besar? Saatnya Beli Aset atau Investasi

Angelina Donna Suara.Com
Selasa, 07 Maret 2017 | 19:40 WIB
Punya Gaji Besar? Saatnya Beli Aset atau Investasi
Ilustrasi membeli rumah
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Punya penghasilan besar biasanya cenderung diikuti dengan pengeluaran yang besar juga. Banyak di antara kita yang sering gagal membedakan antara keinginan dan kebutuhan. Sah-sah saja kok memanfaatkan gaji besar untuk membeli barang yang disuka. Tapi tetap harus membelinya dengan bijaksana.

Membeli aset

Barang yang dibeli pun sebaiknya jangan bersifat konsumtif, seperti baju, gadget, atau kendaraan. Sesekali beli aset juga dong.

Lalu bagaimana dengan  kendaraan? Kendaraan memang bisa disebut sebagai aset. Namun ada sifat depresiasi alias penurunan nilai yang menempel padanya.
Semisal, hari ini beli mobil seharga Rp300 juta, tahun depan mungkin harganya turun jadi Rp250 juta.

Berbeda dengan aset seperti rumah, emas, atau benda koleksi langka. Barang-barang itu punya sifat apresiasi, harganya cenderung naik dari tahun ke tahun. Contohnya saja saat beli rumah seharga Rp400 juta tahun ini, tahun depan harganya mungkin jadi Rp420 juta. Atau bahkan bisa lebih. 

Nah, lebih bijak cicil rumah daripada hape kan. Namun praktiknya memang tidak semudah itu. Anda juga harus memperhitungkan kemampuan keuangan dalam membayar cicilan rumah. Sebab, membayar cicilan dengan nilai tinggi juga mengandung risiko gagal bayar. Misalnya, ambil rumah dengan kredit bertenor 10 tahun. Ternyata, pada tahun kelima, perusahaan tempat kita bekerja goyang. Apesnya kita termasuk dalam daftar PHK. 

Cicilan rumah mesti dibayar, sementara penghasilan rutin sudah nggak ada. Walau ada pesangon, tapi tidak ada jaminan duit itu cukup untuk dipakai menutup kekurangan cicilan.

Solusi untuk masalah ini biasanya over kredit. Rumah dijual ke orang lain meski masih dalam cicilan. Kita pun tetap bisa mendapat laba dari penjualan rumah itu. Tapi prosesnya tidak  akan semudah yang dibayangkan. Jadi, sebaiknya diperhitungkan dengan bijaksana dan disesuaikan dengan kemampuan keuangan Anda.

Ikut Investasi

Gaji besar juga bisa dimanfaatkan buat ikutan investasi. Beli aset memang bisa disebut sebagai investasi juga, tapi sifatnya jangka panjang.

Di sini, yang kita bahas adalah investasi jangka pendek-menengah. Salah satu contohnya adalah reksa dana.

Jenis investasi ini simpel dan tidak perlu banyak modal dengan potensi keuntungan yang terbilang cukup menggiurkan.

Sebagian dana dari gaji yang besar bisa dipakai buat berinvestasi reksa dana. Jangan khawatir karena kita akan dibantu manajer investasi.

Manajer itulah yang menjadi pengelola dana investasi. Kita hanya perlu menyetorkan modal dan menerima laporan investasi, juga berkonsultasi tentang instrumen investasi yang prospeknya lagi oke.

Manfaatin gaji besar buat beli aset atau investasi akan lebih berguna demi masa depan. Gaji besar hanya akan numpang lewat jika sering dipakai untuk hal-hal konsumtif. Bahkan bukan tidak mungkin terjerat utang karena kebiasaan itu tidak diimbangi dengan pengaturan finansial.

Tetapi, semua itu dikembalikan lagi ke pribadi masing-masing. Jika tidak  bijak mengelola keuangan, bukan mustahil mereka yang bergaji pas-pasan malah lebih sukses karena lebih sadar akan pentingnya rencana finansial.

Baca juga artikel DuitPintar lainnya:

Hari Gini Kok Masih Bingung Perbedaan Antara Keinginan dan Kebutuhan

Beli Mobil Kredit Rugi, Ah Masak Iya Sih?

Tak Perlu Ragu Investasi Reksa Dana, Ada Manajer Investasi yang Mengelola

Published by

 

REKOMENDASI

TERKINI