Tren kenaikan investasi dari negara-negara IORA tercatat cukup positif dalam kurun waktu 2012-2016. Pada tahun 2012 investasi dari negara IORA mencapai 7,5 miliar Dolar AS, kemudian turun menjadi 6,6 miliar Dolar AS pada tahun 2013, pada tahun 2014 kembali naik menjadi 9,2 miliar Dolar AS, pada tahun 2015 naik tipis menjadi 9,5 miliar Dolar AS dan terakhir pada tahun 2016 naik menjadi 11,6 miliar Dolar AS. “Ke depan kami berharap, kontribusi investasi dari negara-negara IORA dapat terus meningkat,” papar Tom.
Lebih lanjut, Tom menyampaikan bahwa IORA menjadi spesial karena keikutsertaan negara berkembang yang begitu besar. Negara-negara yang menjadi anggota IORA diantaranya adalah 21 negara yakni Australia, Bangladesh, Comoros, India, Indonesia, Iran, Kenya, Madagascar, Malaysia, Mauritius, Mozambique, Oman, Seychelles, Singapura, Somalia, Afrika Selatan, Srilanka, Tanzania, Thailand, Uni Emirat Arab dan Yaman.
Pemerintah Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan Konferensi IORA yang diselenggarakan pada tanggal 5-7 Maret 2017 di Jakarta Convention Center. Indonesia merupakan Ketua Umum dari IORA untuk periode tahun 2015-2017. Kepala BKPM Thomas Lembong merupakan salah satu panelis dalam IORA Business Summit pada tanggal 6 Maret 2017 bersama Menteri Pariwisata Arief Yahya, Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo, Sekjen IORA K.V. Baghirath serta perwakilan dari dunia usaha.
Baca Juga: Melalui IORA, Indonesia Siap Perkuat Kerjasama "Blue Economy"