Jalan yang menghubungkan Sumatera Barat - Riau, tepatnya di KM 186 +600, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Limapuluh Kota, atau kira-kira 40 Km dari Sarilamak Ibukota Kabupaten, yang sempat terputus pada Jumat (3/3/2017), sejak Minggu petang, pukul 18.00 (5/3/2017) sudah dapat dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat.
Informasi ini disampaikan Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat selaku Kordinator Penanggulangan Bencana Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid saat mendampingi Kepala BNPB Willem Rampangilei dan Bupati Limapuluh Kota Irfendi Arbi meninjau lokasi longsor, Senin (6/3/2017).
Pasca kejadian longsor, Kementerian PUPR segera melakukan langkah tanggap darurat dengan memobilisasi alat berat dan disebar ke lokasi-lokasi longsor. Secara keseluruhan terdapat 156 titik longsor pada ruas jalan tersebut sepanjang 3 Km yang menerus, dimana 64 titik mengalami timbunan longsor yang cukup parah.
Baca Juga: Inilah Ruas Jalan Tol di Lampung yang akan Tuntas Tahun Ini
Saat ini sebanyak 6 loader, 1 grader, 2 excavator, 10 dumptruck dan 1 vibroroller dan puluhan personil tim penanggulangan bencana Kementerian PUPR bersama BNPB, TNI, Kepolisian, aparat Pemda dan masyarakat terus bahu membahu membersihkan longsoran, melakukan penimbunan, pemadatan jalan dan pengaturan lalu lintas agar dapat dilewati kembali.
“Jalan yang sudah bisa dilewati baru satu lajur hingga sore tadi, sehingga harus melintas secara bergantian. Untuk truk dengan muatan berat belum diijinkan melintas dikarenakan material timbunan masih basah dan perlu pemadatan,”jelas Khalawi, Senin (6/3/2017).
Proses pembersihan longsoran dan perbaikan jalan masih terus dilakukan hingga petang ini meski hujan masih turun. Diharapkan pada hari Selasa (7/3/2017), jalan sudah terbuka dua lajur sehingga kendaraan yang melintas tidak perlu lagi bergantian.
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan III Kementerian PUPR Saiful Anwar beserta jajarannya masih berada dilapangan menunggu pelaksanaan pekerjaan hingga tuntas.
Ditambahkannya, Kementerian PUPR akan melakukan penanganan permanen pada lokasi KM 186 +600 dengan pembangunan jembatan, mengingat peristiwa bencana sudah beberapa kali terjadi di tempat yang sama dengan kontur tebing curam.
Selain penanganan jalan, Kementerian PUPR juga mengirimkan bantuan air bersih kepada korban banjir di Kabupaten Lima Puluh Kota. Untuk penyediaan air bersih, telah dilakukan suplai air dari PDAM Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota dan menggunakan 8 mobil tangki air (MTA) dan 30 hidran umum. Tim Tanggap Darurat Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR bekerja sama dengan Satgas Cipta Karya Provinsi Sumatera Barat bekerjasama dalam penyediaan air bersih.