Pemerintah Pusat terus memberikan dorongan dan fokus dalam mengembangkan transportasi perkotaan yang berkelanjutan walaupun dengan upaya yang tidak ringan. “Hari ini saya senang sekali karena ada suatu inisiasi yang baik untuk membuat suatu indeks mengenai transportasi yang berkelanjutan kerjasama antara Indonesia (Kemenhub dan BPTJ) dengan UN-ESCAP, suatu organisasi dibawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menangani ekonomi di wilayah Asia Pasifik,” jelas Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai membuka acara Pertemuan Regional United Nations-Economics and Social Commissions for Asia and the Pacific (UN-ESCAP) untuk membahas indeks transportasi perkotaan yang berkelanjutan di Jakarta, Kamis (2/3/2017).
Selain itu, Menhub juga menjelaskan bahwa dalam mengembangkan sistem transportasi perkotaan, pemerintah kota dan daerah perkotaan juga harus mempertimbangkan perlindungan lingkungan, di mana kota yang cocok dan terintegrasi dapat dicapai, serta perencanaan transportasi perkotaan menyeluruh dan berkelanjutan diperlukan untuk memenuhi kebutuhan sekarang dan masa depan.
“Saya pikir kita sudah menginisiasi kegiatan transportasi berkelanjutan tersebut seperti pembangunan MRT, LRT, BRT di Jakarta dan Palembang. Kita bisa mengikuti negara-negara lain yang sudah lebih maju seperti di Cina, Jepang, Korea, Singapura. Oleh karenanya pembahasan seperti ini penting untuk memastikan bahwa Indonesia bukan followers tapi juga memiliki inisiatif yang kuat untuk transportasi yang berkelanjutan,” jelas Menhub.
Baca Juga: 300 Proyek Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub Telah Dilelang
Menhub juga menambahkan terkait masalah yang dihadapi oleh Jakarta dan kota-kota lain di Indonesia dalam upaya mengembangkan sistem transportasi yang berkelanjutan adalah kesulitan untuk membiayai investasi kebutuhan infrastruktur, manajemen lalu lintas kendaraan bermotor pribadi dan manajemen keselamatan jalan.
“Diperlukan adanya kolaborasi antara pelaku utama termasuk otoritas lokal, regional dan nasional, industri dan masyarakat setempat untuk mencari metode pendekatan dalam memecahkan masalah. Oleh karenanya saat ini walaupun berat, Kementerian Perhubungan terus mendorong agar MRT selalu dikembangkan. Bahkan dalam kesempatan kemarin Bapak Presiden memberi suatu arahan kepada kami, MRT tahap 1 akan selesai pada 2019, tetapi MRT tahap 2 akan dimulai 2018, dipercepat satu tahun, dan MRT East West yang tadinya akan dimulai 2022, kita akan mulai tahun 2019,” jelas Menhub.
“Saya yakin komitmen Pemerintah Pusat memberi dampak yang luar biasa terhadap pengembangan kota, sehingga kita bisa keluar dari jebakan-jebakan saat ini, antara lain macet yang membuat kita pusing. Saya yakin ke depan Jakarta akan lebih baik,” ujar Menhub.
Terkait dengan pertemuan tersebut, Menhub berharap agar menghasilkan pemahaman yang mendalam terhadap tantangan dan peluang pengembangan transportasi perkotaan yang berkelanjutan.
“Saya berharap pertemuan ini menginspirasi kita dan memberikan wawasan terhadap transportasi perkotaan yang berkelanjutan di Asia Pasifik, khususnya di Indonesia,” jelas Menhub.
Dalam sambutannya, Menhub juga menjelaskan sistem transportasi perkotaan yang berkelanjutan tidak hanya meningkatkan ekonomi lokal dan kualitas hidup, tetapi juga akan menjadi bagian penting untuk mengubah kota dalam mencapai tujuan global yaitu efisiensi penggunaan bahan bakar. Pengembangan transportasi perkotaan yang berkelanjutan merupakan bagian penting dalam mencapai masyarakat yang kompetitif dan berkembang.
“Transportasi berkelanjutan itu adalah suatu transportasi yang memang ada moda-moda baru yang harus dilakukan, yang satu sisi perlu biaya, tetapi pada jangka panjangnya memberikan suatu efisiensi yang tinggi dan nantinya akan memberikan jaminan transportasi yang ramah lingkungan pada kota tertentu,” jelas Menhub.
Pertemuan regional yang diselenggarakan oleh Kemenhub dan UN-ESCAP ini bertujuan untuk membahas dan menyelesaikan sistem transportasi perkotaan di Asia Pasifik serta membahas peran Intelligent Transport System (ITS) dalam meningkatkan efisiensi sistem transportasi perkotaan.
“Mengembangkan sistem transportasi perkotaan yang berkelanjutan tidak hanya memperkuat lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi, pengetahuan dan teknologi lingkungan,” ujar Menhub.
UN-ESCAP adalah organisasi dibawah PBB untuk wilayah Asia dan Pasifik dengan fokus pada ekonomi dan sosial. Pertemuan regional ini mengundang 25 perwakilan dari Negara di Asia Pasifik diantaranya Korea, Cina, India, Thailand, Malaysia, Iran, Kamboja, Bhutan, Kirgiztan,dan lain-lain.