Ekspor Sawit Indonesia Tahun Lalu 18,11 Miliar Dolar AS

Adhitya Himawan Suara.Com
Minggu, 05 Maret 2017 | 14:29 WIB
Ekspor Sawit Indonesia Tahun Lalu 18,11 Miliar Dolar AS
Perkebunan sawit di Kapuas, Kalimantan Tengah. [suara.com/Laban Laisila]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sebelumnya, pada Senin (27/2/2017), Arlinda juga berkesempatan berbicara pada pameran pertanian internasional bergengsi Salon International de l’Agriculture di Paris, Prancis. Arlinda menekankan Pemerintah Indonesia menyambut baik diluncurkannya kemitraan antara Aliansi Prancis dengan CIRAD (French Agricultural Research Centre for International Development) dalam mendukung terciptanya sektor sawit yang berkelanjutan. Program kemitraan tersebut ditandatangani Wakil Aliansi Prancis Mickael Blais dan Chairman CIRAD Michel Eddi.

“Studi dan penelitian ilmiah perlu terus dilakukan agar komitmen terciptanya sawit yang berkelanjutan dapat dilaksanakan dengan baik, khususnya dalam membantu para petani agar berproduksi secara berkelanjutan,” kata Arlinda di hadapan para undangan dari Pemerintah Prancis, Malaysia, dan Pantai Gading yang mewakili negara produsen sawit; anggota Aliansi Prancis; perwakilan CIRAD, European Palm Oil Alliance, NGO seperti WWF, Greenpeace, TFT, serta media elektronik dan cetak.

Aliansi Prancis sebagai sebuah organisasi pro minyak sawit yang dibentuk industri minyak sawit, bermitra dengan CIRAD dalam riset pengembangan sustainable palm oil dan perlindungan keanekaragaman hayati di Asia Tenggara. Program CIRAD yang didukung Aliansi Prancis yaitu Sustainable Agricultural Landscapes in Southeast Asia (SALSA), yang utamanya dilakukan di Indonesia. Selain melancarkan diplomasi di sektor sawit, Arlinda yang didampingi Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Lyon pada kunjungan kerja ke Prancis juga berkesempatan mengunjungi gudang importir makanan dan minuman Winhonco, wholesaler untuk konsumen Asia di Paris, yang selama ini disuplai oleh Viet Nam, Sri Lanka, Thailand, RRT, dan Korea.

Arlinda melihat peluang produk makanan dan minuman Indonesia di pasar Prancis cukup menjanjikan, sebagaimana yang disampaikan Winhoco bahwa produk-produk organik seperti teh, kopi, minyak kelapa, gula kelapa, dan kacang mete sangat dibutuhkan. Arlinda mengimbau ITPC Lyon terus melakukan terobosan untuk memasukkan produk-produk Indonesia yang dibutuhkan pasar Prancis.

Baca Juga: Indonesia Adalah Negara Pengekspor Sawit Terbesar di Dunia

Sekilas Perkembangan Sektor Sawit

Dengan luas lahan sekitar 11,6 juta hektare dan produksi CPO sebesar 31,28 juta ton, industri sawit Indonesia menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 4,2 juta dan tenaga kerja tidak langsung sejumlah 12 juta. Nilai ekspor CPO dan produk turunannya tahun 2016 adalah 18,11 miliar Dolar Amerika Serikat (AS) yang berkontribusi sebesar 13,4 persen terhadap total ekspor nonmigas dan 12,5 persen terhadap total ekspor Indonesia. Negara tujuan ekspor utama Indonesia adalah India (20 persen), Uni Eropa (15,62 persen), RRC (12,53 persen), dan Pakistan (7,26 persen).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI