Mensos Sebut Bansos Non Tunai Efektif Tekan Kemiskinan 0,3 Persen

Adhitya Himawan Suara.Com
Minggu, 05 Maret 2017 | 11:44 WIB
Mensos Sebut Bansos Non Tunai Efektif Tekan Kemiskinan 0,3 Persen
Penyaluran program bantuan sosial non tunai di Tasikmalaya, Jawa Barat. [Dok Kementerian Sosial]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyebut program bantuan sosial non tunai yang digulirkan pemerintah melalui Kementerian Sosial mampu menekan kemiskinan hingga 0,3 persen. Angka tersebut didapat dari hasil kajian yang dilakukan oleh World Bank dimana PKH telah menjangkau 6 juta keluarga penerima manfaat (KPM).

"Efektifitas Bansos Non Tunai cukup berkontribusi besar dalam menekan jumlah penduduk miskin di Indonesia," ungkap Khofifah dalam penyaluran Bansos Non Tunai PKH di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (3/3/2017).

Khofifah mengatakan, jika dilihat angka 0,3 persen memang terbilang kecil, namun di tengah kelesuan ekonomi global jumlah tersebut cukup berarti. Angka kemiskinan, kata dia, tidak dapat turun dengan signifikan karena inflasi yang dirasakan oleh masyarakat miskin juga tinggi.

 

Baca Juga: Program Keluarga Harapan Berkontribusi Turunkan Angka Kemiskinan

Khofifah menerangkan, jika penerima PKH juga menerima beras sejahtera dan bantuan pangan non tunai (BPNT) maka kontribusi terhadap pengurangan kemiskinan mencapai angka 0,45 persen.

"Memang, untuk mengurangi angka kemiskinan bukan suatu pekerjaan mudah, partisipasi semua pihak sangat dibutuhkan. Terutama pemerintah daerah lewat dukungan APBD,” katanya.

Diungkapkan, penyaluran bansos non tunai merupakan penerapan strategi nasional keuangan inklusif yang diluncurkan Presiden Joko Widodo akhir tahun 2016 lalu. Pemerintah menargetkan indeks keuangan inklusif mencapai 75 persen tahun 2019 mendatang dari sebelumnya yang hanya 36 persen.

Khofifah menerangkan, keuangan inklusif membuat penduduk, khususnya kelompok masyarakat miskin terhubung dengan peluang ekonomi. Minimnya akses pada layanan jasa keuangan membatasi kemampuan seseorang untuk meningkatkan taraf hidupnya.

Menurutnya, banyak manfaat sosial yang diperoleh jika bantuan sosial disalurkan secara non tunai. Selain meningkatkan taraf hidup dan aksesibilitas lembaga keuangan, masyarakat juga diajarkan untuk menabung.

Khofifah menerangkan, tahun 2017 ini ditargetkan sebanyak tiga juta keluarga penerima manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) di 98 kota dan 200 kabupaten akan menikmati aksesibilitas perbankan akhir tahun ini. Selain itu, sebanyak 1,2 juta KPM di 44 kota juga telah menerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI