KTT IORA Akan Dihadiri 21 Negara

Kamis, 02 Maret 2017 | 15:53 WIB
KTT IORA Akan Dihadiri 21 Negara
Presiden Joko Widodo tiba Bandara Kingsford-Smith Sydney Airport, Sydney, Australia, Sabtu (25/2)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementeian Luar Negeri RI memastikan Konferensi Tingkat Tinggi Indian Ocean Rim Association (KTT IORA) atau Asosiasi Negara Lingkar Samudera Hindia akan dihadiri oleh 21 Negara, yang menjadi anggota dari Asosiasi tersebut. Dari jumlah tersebut ada sekitar 16 orang yang menjadi tamu yang sangat penting.

"Sampai saat ini saya bisa mengkonfirmasi bahwa perwakilan dari 21 negara anggota IORA akan hadir. Untuk VVIP ada 16 orang, yaitu tingkat kepala negara seperti presiden, wakil presiden, perdana menteri," kata Direktur Jenderal Asia Pasifik Afrika Kementerian Luar Negeri RI Desra Percaya di gedung Kemenlu, Jalan Pejambon, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (2/3/2017).

Kata Desra, kegiatan yang akan berlangsung pada 5-7 Maret 2017 tersebut akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo. Kemudian ada kegiatan lain, yang melibatkan para pemimpin negara lain yang hadir.

"KTT akan berlangusng pada 7 Maret, nanti tanggal 6 Maret akan ada IORA Businesss Summits, 250 pengusaha akan hadir di sana, siangnya presiden akan menyampaikan sambutan, malamnya private dinner, selasa akan ada sambutan pembukaan dari presiden, kemudian sidang komite yang akan dipimpin oleh menlu, akan ada signing IORA concord, setelah itu ada pleno untuk menyampaikan pidato oleh kepala negara, nantinya akan dibagi antara Presiden Jokowi, Presiden Afsel (Yakob Zouma), dan PM Australia, Turnbull," katanya.

Baca Juga: Potensi Bisnis Properti Jakarta Timur Paling Tinggi di Ibu Kota

Tema yang diangkat dalam Pertemuan IORA yang digelar pada masa kepemimpinan Indonesia itu adalah "Strengthening Maritime Cooperation for Peaceful, Stable, and Prosperous Indian Ocean" (Memperkuat Kerja Sama Maritim untuk Kawasan Samudera Hindia yang Damai, Stabil, dan Makmur).

Selain itu, dalam pertemuan nanti isu yang cukup penting yang akan dibahas adalah terkait keamanan, dan juga isu tentang perempuan. Sementara pada pertemuan tingkat menteri, nanti akan dideklarasikan preventeing counter terorrism and counter extrimism.

"Untuk summit kepala negara, pada saat ini akan ada level lebih tinggi menyangkut governance, satu elemen penting hukum internasional," kata Desra.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI