Sekretaris Eksekutif Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) Abraham Timang mengatakan PT Freeport Indonesia telah menjadi penggerak roda ekonomi di Kabupaten Mimika, Papua.
Saat dihubungi di Jakarta, Kamis (2/3/2017), ia mengatakan ketika Freeport Indonesia mulai beroperasi, populasi Mimika masih di bawah 1.000 orang. Saat ini, lanjutnya, Mimika telah menjelma menjadi daerah di Papua dengan tingkat migrasi terbesar di Indonesia.
"Freeport Indonesia menjadi penggerak ekonomi di Mimika. Sampai tahun lalu, telah 5.860 kelompok usaha dibantu dengan program ekonomi mandiri dan dana bergulir yang dijalankan LPMAK dengan dukungan Freeport," kata Abraham yang tengah berada di Jakarta dalam rangka bertemu sejumlah pejabat terkait isu Freeport.
Baca Juga: Pemuda Suku Amungme Minta Keberadaan Freeport Tak Dihambat
Menurut Abraham, hingga akhir 2015, Freeport Indonesia telah memberikan bantuan ekonomi hingga Rp192,2 miliar.
LPMAK adalah lembaga dengan penyandang dana utama Freeport Indonesia yang berdiri sejak 1996.
Berdasarkan data LPMAK, lembaga tersebut telah melakukan pendampingan usaha mikro, kecil, dan menengah sebanyak 175 pengusaha yang 36 persennya adalah perempuan.
Abraham juga mengatakan lembaganya telah melakukan pengembangan usaha masyarakat berbasis desa.
Hingga saat ini, LPMAK telah membina petani dan peternak di Mimika yakni 181 hektare lahan kakao, 33,4 hektare lahan kopi, 18,43 ton tangkapan ikan, dan 80.000 ayam ternak.
Secara total, Freeport memberikan dana pengembangan ke masyarakat Mimika sebanyak 1,4 miliar dolar AS sepanjang 1992-2015 yang 660 juta dolar di antaranya dikelola LPMAK selama 1996-2015.