Suara.com - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Rabu (Kamis pagi WIB), setelah pidato Presiden AS Donald Trump di hadapan Kongres.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April turun 3,9 dolar AS, atau 0,31 persen, menjadi menetap di 1.250,00 dolar AS per ounce.
Permintaan "safe haven" yang terlihat pada awal minggu ini dan selama bagian dari minggu lalu telah dieliminasi karena ekuitas AS melonjak pada Rabu (1/3), setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa ia akan memotong pajak perusahaan dan pribadi untuk warga Amerika.
Ini mendorong ekuitas AS naik tajam. Indeks Dow Jones Industrial Average AS naik 337,90 poin atau 1,62 persen pada pukul 19.05 GMT. Analis mencatat bahwa ketika ekuitas membukukan kerugian maka logam mulia biasanya naik karena investor mencari tempat yang aman, sebaliknya ketika ekuitas AS membukukan keuntungan maka logam mulia biasanya naik.
Baca Juga: Lihat Ahok Salaman dengan Raja Salman, Ada yang Bilang Najis
Emas diletakkan di bawah tekanan lebih lanjut karena indeks dolar AS naik 0,34 persen pada pukul 19.05 GMT. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi investor.
Pidato Presiden Trump telah secara dramatis berdampak terhadap ekspektasi untuk kenaikan suku bunga pada pertemuanKomite Pasar Terbuka Federal (FOMC) berikutnya. Investor sekarang percaya the Fed akan menaikkan suku bunga dari 0,75 ke 1,00 selama pertemuan FOMC Maret Menurut alat Fedwatch CME Group, probabilitas tersirat saat ini untuk menaikan suku bunga mencapai 66 persen pada pertemuan Maret dan 72 persen untuk pertemuan Mei.
Sebuah laporan dirilis Institute for Supply Management (ISM), juga menempatkan tekanan pada logam mulia, karena indeks manufaktur ISM meningkat sebesar 1,7 poin ke level 57,7, angka yang para analis catat lebih kuat dari perkiraan dan juga tingkat pertumbuhan tertinggi ukuran ini sejak Agustus 2014. Hal ini, dikombinasikan dengan faktor-faktor di atas, berkontribusi terhadap tekanan pada emas.
Perak untuk pengiriman Mei naik 2 sen, atau 0,11 persen, menjadi ditutup pada 18,489 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun 12,1 dolar AS, atau 1,17 persen, menjadi ditutup pada 1.018,90 dolar AS per ounce.
Baca Juga: Begini Suasana Jokowi Sambut Raja Salman di Halim