Dalam rangka mewujudkan Nawa Cita yakni membangun dari pinggiran serta pemerataan pembangunan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) saat ini tengah menyelesaikan tiga bendungan baru. Selain itu, pada tahun ini juga akan ada satu bendungan lagi yang akan dibangun di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Disamping bendungan, juga telah dibangun infrastruktur strategis lainnya, yakni tiga Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Indonesia-Timor Leste yang berada di Wini, Motaain dan Motamasin termasuk pengembangan permukiman disekitar perbatasan.
Untuk mendukung konektivitas, telah dibangun jalan perbatasan yang dikenal dengan istilah Sabuk Merah Sektor Timur dengan total panjang 176,19 km dimana tahun 2016 sudah berhasil tembus 48,19 Km, tahun ini akan ditambah 104 Km dan sisanya akan selesai tahun 2018.
Baca Juga: Pemerintah Selesaikan 99,08 Persen Penutupan Lubang di Jatim
Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dikenal sebagai provinsi yang sering mengalami kesulitan air untuk memenuhi kebutuhan permukiman perkotaan, peternakan dan pertanian. Ketersediaan air menjadi salah satu faktor penting bagi pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di NTT.
Ketiga bendungan tersebut yakni Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang, Bendungan Rotiklot di Kabupaten Belu dan Bendungan Napun Gete di Kabupaten Sikka.
Sejak dilakukan groundbreaking oleh Presiden Joko Widodo pada Desember 2014 lalu, progres pembangunan Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang, dengan biaya sebesar Rp710 miliar mencapai 87,11 persen. PT Waskita Karya (Persero) Tbk selaku kontraktor diberikan target penyelesaian pada Juli 2017.
Keberadaan Bendungan Raknamo diharapkan untuk menyediakan air baku di Kabupaten Kupang dengan debit sebesar 100 liter per detik, irigasi 1.250 hektar lahan pertanian di Kecamatan Naibonat, Desa Raknamo dan Desa Manusak, pengendalian banjir daerah hilir Kota Kupang, pengembangan pariwisata, serta pembangkit listrik tenaga mikro dengan daya 0,22 MW.
Sementara itu, untuk pembangunan Bendungan Rotiklot yang pada saat dilakukan groundbreaking oleh Presiden Joko Widodo pada 28 Desember 2015 lalu, hingga kini progresnya telah mencapai 44 persen, lebih cepat dari target sebesar 33 persen.
Bertindak selaku kontraktor PT Nindya Karya-PT. Universal Suryaprima KSO dengan nilai kontrak sebesar Rp 470 miliar. Bendungan Rotiklot memiliki daya tampung sekitar 2,67 juta kubik ditargetkan pembangunannya selesai pada 2018.