Menkeu Kecewa Cuma 628 Ribu Wajib Pajak Ikut Tax Amnesty

Selasa, 28 Februari 2017 | 19:35 WIB
Menkeu Kecewa Cuma 628 Ribu Wajib Pajak Ikut Tax Amnesty
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyambut Ketua Kamar Dagang dan Industri Rosan Roeslani bersama anggota Kadin ketika daftar program pengampunan pajak, Selasa (27/9/2016). [suara.com/Dian Kusumo Hapsari]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan hari ini menyelenggarakan kegiatan "Farewell Amnesti Pajak." Acara ini akan berlangsung di Hall B3 dan C3 JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, hari ini (28/2/2017).

Kegiatan tersebut dilakukan Untuk mengingatkan kembali kepada masyarakat agar memanfaatkan sisa waktu. Acara ini dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo dan Menteri Keuangan Sri Mulyani

Dalam sambutannya, Sri Mulyani mengungkapkan, hingga hari ini dana tax ammesty telah mencapai Rp 112 triliun, dengan total harta yang diungkap atau deklarasi sebanyak Rp 4.414 triliun, jumlah SPH yang diterbitkan 707.641 dan Wajib Pajak (WP) yang ikut sebanyak 682.822 WP.

Namun, menurut Mantan Direktu Bank Dunia ini, jumlah tersebut masih sangat kecil. Masih banyak masyarakat di Indonesia yang belum ikut serta dalam program pengampunan pajak ini.

Baca Juga: Sri Mulyani Tegaskan Ini Kesempatan Terakhir Ikut Tax Amnesty

"Walau kita senang dengan prestasi ini, namun 682 ribu itu belum memuaskan. Dengan WP 32 juta dan Wajib SPT ada 29,3 juta orang dan dari 29,3 juta itu hanya 12,6 juta yang lapor SPT, maka 680 ribu itu sangat kecil dibanding yang wajib SPT dan belum serahkan SPT," ujarnya.

Oleh sebab itu, pihaknya mengajak kepada seluruh masyarakat Indonesia yang belum ikut serta dalam program ini untuk segera mendaftarkan diri. Pasalnya, hanya tinggal satu bulan lagi masyarakat bisa menikmati kebijakan ini.

Ia mengingatkan, akan ada banyak konsekuensi yang diterima Wajib Pajak apabila tidak mengikuti tax amnesty.

"Konsekuensi kalau tak ikut tax amnesty, kami siapkan. Kami minta analisis semua aktivitas ekonomi baik pribadi atau badan, rinci sampai subsektor," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI