SMF Optimis Kebutuhan Perumahan Subsidi Masih Tinggi

Adhitya Himawan Suara.Com
Selasa, 28 Februari 2017 | 18:03 WIB
SMF Optimis Kebutuhan Perumahan Subsidi Masih Tinggi
Komplek perumahan subsidi di Citayam, Bogor, Jawa Barat. [Suara.com/Syaiful Rachman]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Direktur Utama PT Sarana Multigriya Finansial (Persero), salah satu perusahaan BUMN di bawah Kementerian Keuangan, Ananta Wiyogo menyebutkan kebutuhan perumahan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) masih tinggi, sebab pertumbuhannya mencapai sekitar 600.000-800.000 unit per tahun.

"Tingginya kebutuhan perumahan merupakan pangsa pasar yang bagus, utamanya bagi MBR," kata Ananta di Surabaya, Jawa Timur, Senin (27/2/2017).

Ia mengatakan, berdasarkan data Kementerian PUPR sepanjang tahun 2016 realisasi pembangunan perumahan nasional baru menyentuh angka 805 ribu unit atau sekitar 80,5 persen dari total target akhir tahun yang dicanangkan pemerintah sejuta rumah.

Baca Juga: IPW: Lokasi Perumahan Subsidi Jauh dari Akses Transportasi Massal

Dari total angka itu, 569 ribu rumah dibangun untuk MBR sementara sisanya 236.000 rumah untuk non MBR. "Jumlah ini masih jauh dari harapan pemenuhan kebutuhan rumah bagi masyarakat Indonesia," katanya.

Sementara target Program Sejuta Rumah yang dicanangkan pemerintah dari pembiayaan APBN sekitar 100.000 per tahun. Sisanya, mengandalkan pihak swasta untuk memenuhinya.

Oleh karena itu, Ananta mengaku akan fokus dalam memperluas segmen penyaluran pinjaman, salah satunya menggandeng Bank Pembangunan Daerah (BPD) di seluruh Indonesia, serta perusahaan pembiayaan (Multifinance) untuk mendukung ketersediaan rumah yang layak dan terjangkau bagi setiap keluarga di Indonesia.

"Upaya tersebut diharapkan dapat menjadi kontribusi positif bagi pereknomian negeri. Selain itu SMF juga menyatakan dukungan penuhnya dalam implementasi Program Sejuta Rumah yang telah dicanangkan oleh Pemerintah serta Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang akan digulirkan oleh Pemerintah," katanya.

Terkait pola kerja sama dengan BPD, Ananta mengaku BPD akan berfungsi menyalurkan Kredit Perumahan Rakyat (KPR), sebab memiliki peran penting dan cenderung lebih mengenal karakteristik masyarakat di daerah.

"Selama ini belum banyak BPD yang menjadi penyalur KPR, oleh karena itu SMF akan terus melakukan upaya kerja sama dengan BPD-BPD tersebut sebagai penyalur KPR," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI