PT PP Properti Tbk (PPRO) merencanakan untuk melaksanakan penawaran umum saham terbatas atau rights issue pada 2017 ini dengan target dana yang diraih senilai Rp1,5 triliun.
"Kami mematok dana right issue sebesar Rp1,5 triliun. Harga saham dan jumlah saham yang ditawarkan akan menyesuaikan," ujar Direktur dan Sekretaris Perusahaan PPRO, Indaryanto di Jakarta, Senin (27/2/2017).
Ia mengemukakan bahwa perseroan berencana menerbitkan sebanyak 5 miliar saham. Berdasarkan itu, dalam kajian BNI Sekuritas maka harga "rights issue" PP Property Tbk berada pada kisaran Rp300 per saham.
"Pada saat ini PPRO sudah diminati oleh banyak investor, termasuk investor asing. Ini saya dapat ketika kami melakukan roadshow-roadshow," katanya.
Baca Juga: PP Properti Luncurkan 3 Mal Baru di Bekasi dan Surabaya
Indaryanto memaparkan bahwa sebesar 70 persen dana rights issue itu atau sekitar Rp1,05 triliun akan digunakan untuk investasi pengembangan usaha, kemudian sebesar 20 persen (Rp300 miliar) untuk modal kerja, dan sisanya atau sebesar 10 persen (Rp150 miliar) untuk pembayaran sebagian besar utang.
"Potensi pertumbuhan PPRO sangat bagus, dengan sejumlah landbank yang spread across Jawa, Sumatra, dan Kalimantan yang akan memperkuat bisnis PPRO. Target pasar perseroan adalah segmen middle class di mana permintaan untuk properti masih bertumbuh," katanya.
Ia menambahkan bahwa pihaknya juga sedang membangun pusat perbelanjaan (Mall) dan mulai operasional di 2017 dan 2018. Selain itu, PPRO juga akan melakukan pemisahan usaha (spin off) bisnis hospitality untuk mempercepat pertumbuhan dari bisnis hotel.
Indaryanto optimistis bahwa dana right issue itu akan membuat perseroan mampu melakukan ekspansi dan mempertahankan tingkat pertumbuhannya ke depan.
Perusahaan telah mencatat pertumbuhan pendapatan sampai dengan 42,8 persen menjadi Rp2,1 triliun pada 2016. Sementara, laba bersih meningkat 22 persen menjadi Pp365,4 miliar pada tahun 2016.
Perseroan juga berhasil mencatat marketing sales sebesar Rp2,5 triliun, naik 25 persen lebih tinggi dari pada rata-rata industri. Tahun 2017 ini PPRO telah menargetkan marketing sales akan naik 45 persen menjadi Rp3,5 triliun.