80 Developer Minati Layanan Jabodetabek Residence Connexion

Senin, 27 Februari 2017 | 19:30 WIB
80 Developer Minati Layanan Jabodetabek Residence Connexion
Launching Jabodetabek Residence Connexion di Lippo Cikarang. [Dok Lippo Cikarang]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dua minggu sudah setelah di launchingnya layanan angkutan pemukiman premium Jabodetabek Residence Connexion (JR Connexion) oleh Menteri Perhubungan pada Selasa (14/2/2017) di pusat perbelanjaan ITC Mangga Dua Jakarta, kini banyak permohonan dari para pengembang untuk dibukakan layanan JR Connexion.

Ada sekitar 80 pengembang di Bodetabek yang telah menghubungi Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) dan menyatakan menginginkan adanya layanan tersebut.

Animo masyarakat yang tinggi akan layanan JR Connexion datang terutama dari kawasan Cibubur, Cikarang, Bogor, Bintaro dan Tangerang.

Baca Juga: Lapangan Kerja di Pelayaran Masih Terbuka Luas

Tingginya animo masyarakat tersebut tentu membawa harapan baru bagi BPTJ dalam mengurai kemacetan. Dengan banyaknya masyarakat yang berminat menggunakan layanan angkutan umum, tentu akan meningkatkan modal share pengguna angkutan umum yang sampai saat ini baru mencapai 20 persen dan akhirnya diharapkan dapat membantu mengurai kemacetan parah Jabodetabek, khususnya Ibu Kota Jakarta.

Saat ini eksistensi kota baru swasta di Jabodetabek ada sekitar 29 kota, dengan luas kawasan 36.000 Ha dan yang telah dikembangkan sekitar 25.000 Ha. Jika semua kawasan telah dikembangkan, tentu sangat diperlukan angkutan massal yang mencukupi dan memadai agar tidak makin menambah kemacetan Jabodetabek.

Untuk kawasan Cibubur saja, saat ini modal share-nya baru mencapai 24 persen, dan yang menggunakan angkutan pribadi sebanyak 76 persen.

Dari hasil survey yang dilakukan oleh BPTJ di kawasan Cibubur tersebut, sebanyak 70 persen responden menyatakan bersedia berpindah ke JR connexion bila fasilitas JR connexion memang memberikan kenyamanan, keamanan dan kepastian jadwal pemberangkatan.

Dari analisis hasil survey dengan modal share tersebut, maka dibutuhkan sekitar 375 bus berkapasitas 30 seat untuk mengakomodir 78 persen (sekitar 11.275 orang) yang berminat pindah ke JR connexion.

Tingginya minat akan adanya layanan JR Connexion ini telah mendorong Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) untuk mengadakan pertemuan khusus seputar JR Connexion. "Pasca launching JR Connexion 14 Februari lalu, telah banyak developer kawasan/perumahan yg menghubungi BPTJ meminta dibukanya pelayanan JR Connexion di pemukiman mereka", kata  Direktur Perencanaan dan Pengembangan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek Suharto, di Jakarta, Jumat (24/2/2017).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI