Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, beberapa waktu lalu menegaskan bahwa membangun jalan di Papua adalah untuk membuka keterisolasian wilayah yang dampak langsungnya bisa dirasakan, antara lain memperlancar arus logistik dan menurunkan tingkat kemahalan barang baik di Provinsi Papua dan Papua Barat.
Selain membangun Jalan Trans Papua, Kementerian PUPR juga membuka jalan baru di pantai utara Provinsi Papua yang menghubungkan Kabupaten Nabire ke Kabupaten Waropen, yakni ruas jalan mulai dari Batas Kota Nabire – Kimibay - Legari (47,66 km) dan ruas jalan strategis Legari - Botawa (Kab. Waropen) - Gesa (Kab. Membramo) sepanjang 411,94 Km.
Dalam rangka memantau progres pembangunan jalan dan memberikan informasi kepada publik, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN XVIII) Papua, Kementerian PUPR menurunkan tim ekspedisi yang juga mengikutsertakan wartawan melihat langsung ke lokasi pembangunan jalan tersebut.
Baca Juga: Pendanaan Infrastruktur Dalam 5 Tahun Butuh Rp800 Triliun
Jalan yang menyusuri pantai utara Papua tersebut memang tidak termasuk dalam ruas Trans Papua, namun sangat strategis untuk menurunkan ongkos logistik barang dan jasa terutama untuk menghubungkan antar distrik yang dibutuhkan masyarakat.
Saat ini masyarakat mengandalkan transportasi laut dan udara. Namun saat air pasang pada bulan Desember, masyarakat enggan untuk menyeberang, sehingga menyebabkan harga menjadi tinggi.
Jalan yang sudah tersambung dari Kabupaten Nabire sampai Legari adalah sepanjang 80 Km. Tahun ini Kementerian PUPR melalui BBPJN XVIII Papua akan menambah 3 (tiga) kilometer jalan di ruas Nabire-Kimibay-Legari, termasuk pembangunan jembatan dengan panjang bentang 80 meter yang melintasi Sungai Legari dengan anggaran Rp 15 miliar. Sedangkan dari Legari sampai Gesa (Kab. Memberamo) dari panjang 411,94 km telah terbuka ruas jalan sepanjang 77,99 km, dimana 7 km sudah dalam kondisi beraspal.
Progres Jalan Trans di Provinsi Papua
Kementerian PUPR secara bertahap tengah menuntaskan jalan trans Papua yang menghubungkan Provinsi Papua dan Papua Barat.
Di Provinsi Papua, dari total panjang jalan trans 3.259,45 km, tahun ini ditargetkan jalan yang belum tersambung hanya tersisa menjadi 365,68 Km. Kondisi jalan yang tersambung saat ini telah teraspal sepanjang 1.565,44 km dan dengan kondisi agregat perkerasan sepanjang 1.226,83 km.