Jembatan Semanggi mempunyai nilai sejarah yang tinggi bagi bangsa Indonesia. Digagas oleh Presiden RI Soekarno, Jembatan Semanggi di rancang oleh Ir. Sutami yang menjadi Menteri Pekerjaan Umum kala itu, mempunyai nilai filosofis sebagai simbol persatuan. Presiden Soekarno menyamakan dengan fungsi “Suh” (pengikat sapu lidi-bahasa Jawa) yang menyatukan batang-batang lidi menjadi sapu yang kokoh dan kuat.
Jembatan Semanggi merupakan bagian dari infrastruktur yang dibangun Pemerintah untuk mendukung perhelatan Asian Games tahun 1962.
Kini jembatan tersebut mengalami penambahan berupa pembangunan Simpang Susun Semanggi yang juga merupakan bagian dari infrastruktur pesta olah raga Asia yakni Asian Games ke-18 yang akan diselenggarakan di Indonesia pada tahun 2018.
Baca Juga: Ini Penjelasan IPW Terkait Program DP Rumah 0 Persen Ala Anies
Infrastruktur lain yang juga tengah dibangun adalah rekonstruksi 14 venue olahraga termasuk Stadion Utama Gelora Bung Karno oleh Kementerian PUPR.
“(Simpang Susun Semanggi) mengurangi 30-40 persen kemacetan yang ada, dan juga tidak merubah karakter kesejarahan dari Jembatan Semanggi yang melegenda,” tutur Presiden Joko Widodo saat meninjau pembangunan Simpang Susun Semanggi, Jakarta, Kamis (23/2/2017).
Presiden didampingi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, anggota komisi V DPR RI Nusyirwan Soedjono dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Simpang Susun Semanggi memiliki panjang 1,8 km, dan ditargetkan pertengahan tahun ini sudah bisa pakai dan resmikan.”Ini menjadi salah satu solusi bagi kemacetan di Semanggi yang sudah bertahun tahun dirasakan, baik pagi, sore, malam, karena semua jalan masuknya ketitik sentral Semanggi ini,” tambah Presiden.
Dikerjakan oleh BUMN PT. Wijaya Karya, Presiden mengapresiasi kecepatan pembangunan dan biaya konstruksinya yang efisien, yakni sebesar Rp 360 miliar. “Saya acung jempol kepada cara kerja cepat PT Wijaya Karya dalam menyelesaikan Simpang Susun Semanggi ini,” tambah Presiden.
Melihat perkembangan pembangunan yang begitu cepat, Presiden Joko WIdodo pun optimis proyek pengembangan simpang susun Semanggi tersebut sudah bisa dioperasikan pada pertengahan tahun 2017. “Nanti diresmikan Juli atau sebelum 17 Agustus 2017,” ujar Presiden Jokowi.
Simpang Susun Semanggi terbagi menjadi dua Ramp. Ramp 1, bagi kendaraan dari arah Grogol yang mengarah ke Blok M tidak perlu berbelok melewati kolong Semanggi tapi bisa langsung naik Simpang Susun yang mengarah ke Blok M.
Ramp 2, bagi kendaraan dari arah Cawang menuju Thamrin, tidak perlu berbelok melewati kolong, karena bisa langsung naik ke Ramp 2 Simpang Susun yang mengarah ke Thamrin. Sehingga nantinya tidak lagi terjadi pertemuan antara pengendara jalan dari Jalan Gatot Subroto dan dari Jalan Sudirman di kolong jembatan yang seringkali membuat lalu lintas tersendat. Panjang Ramp 1 adalah 796 meter dan Ramp 2 sepanjang 826 meter.