Ketemu Sri Mulyani, Luhut Tegaskan Tak Bahas Freeport

Jum'at, 24 Februari 2017 | 12:45 WIB
Ketemu Sri Mulyani, Luhut Tegaskan Tak Bahas Freeport
Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan. [Dok Kemenko Maritim]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan bertemu Menteri Keuangan Sri Mulyani di kantor Kementerian Keuangan, Jumat (24/2/2017). Mereka melakukan pertemuan secara tertutup sekitar 45 menit.

Usai pertemuan, Luhut mengatakan tadi membahas acara tahunan Dana Moneter Internasional (International Moneter Fund) dan Bank Dunia pada Oktober 2018 di Nusa Dua, Bali.

Dia mengatakan pertemuan tadi tidak membahas soal polemik pemerintah Indonesia dengan Freeport Indonesia yang menolak sistem perpajakan yang diatur dalam izin usaha pertambangan khusus.

"Nggak, tidak ada bicara soal itu," kata dia.

Sebanyak 189 negara dijadwalkan menghadiri pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia.

"Pertemuan ini diperkirakan dihadiri lebih dari 13 ribu peserta," kata Ketua Satuan Tugas Bank Indonesia untuk pertemuan IMF-World Bank 2018 Peter Jacobs, dikutip dari Antara.

Belasan ribu peserta tersebut terdiri dari delegasi, staf dari berbagai lembaga nasional dan internasional, instansi swasta, institusi pemerintah, akademisi dan instansi terkait lainnya termasuk organisasi kepemudaan.

Pertemuan tersebut menjadi salah satu pertemuan terbesar di Indonesia yang akan dihiasi sekitar 600 pertemuan selama berlangsungnya agenda internasional tersebut.

Pertunjukan budaya khas Bali juga tidak ketinggalan menjamu para delegasi.

Peter lebih lanjut menjelaskan tema yang akan dibahas masih tentative dengan mempertimbangkan perkembangan terkini.

Namun pembahasan tidak akan jauh dari risiko perkembangan kondisi ekonomi global seperti kebijakan fiskal dan keuangan, perkembangan ekonomi negara berkembang dan bertumbuh, pemenuhan lapangan pekerjaan, kesetaraan gender, perubahan iklim.

Peter mengatakan terpilihnya Bali sebagai tuan rumah karena Pulau Dewata telah berpengalaman menjadi tempat berlangsung pertemuan internasional berskala besar dengan didukung infrastruktur yang memadai.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI